Anggota BIN gadungan hamili pacar dan tipu calon mertua
Merdeka.com - Aksi penipuan di Palembang semakin gencar dan dengan berbagai modus operandi. Seperti yang dilakukan Adrian Janiar (36) yang nekat mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN), agar kekasihnya yang sedang hamil empat bulan tak melapor ke polisi. Pelaku juga nekat menipu calon mertua dengan iming-iming mampu membebaskannya dari penjara.
Setelah menerima laporan dari korban berinisial PM (20) yang tak lain adalah kekasihnya, Polsek Sukarami Palembang akhirnya meringkus pelaku yang tinggal di Jalan Fatahilang III, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Palembang.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula saat korban PM berkenalan dengan tersangka pada lima bulan lalu. Keduanya pun sepakat menjalin hubungan asmara. Hubungan mereka semakin intim hingga hamil.
Korban meminta pertanggungjawaban tersangka namun tidak diacuhkan. Lalu korban mengancam akan melaporkan ke polisi agar dirinya dinikahi. Ternyata ancaman tersebut membuat tersangka mencari celah agar korban membatalkan maksud laporannya, dengan cara mengaku sebagai anggota BIN dan siap menikahinya.
Namun niat tersangka untuk menikahi PM harus tertunda. Sebab pada awal bulan Juni lalu orang tua PM berurusan dengan polisi lantaran terlibat kasus narkoba. Situasi ini kembali dimanfaatkan tersangka untuk mengambil keuntungan.
Tersangka menawarkan diri untuk mengurus kasus ayah korban agar dapat dibebaskan dari penjara, karena dia merupakan anggota BIN yang bertugas di Palembang. Tersangka lalu meminta uang sebesar Rp 22 juta kepada keluarga korban untuk mengurus kasus tersebut. Namun ternyata uang tersebut justru dihabiskan tersangka untuk kepantingan pribadinya.
Tersangka kembali meminta uang tambahan sebesar Rp 17 juta dengan alasan yang sama. Namun permintaan itu ditolak korban, lantaran korban sudah mengetahui jika tersangka merupakan anggota BIN gadungan.
Tersangka Adrian mengaku tidak berniat menipu. Menurutnya hal itu dilakukan lantaran terdesak kebutuhan ekonomi setelah dipecat dari pekerjaannya sebagai debt collector karena menggelapkan uang perusahaan.
"Tadinya mau serius, karena (korban) bisa ditipu, jadi saya pura-pura jadi anggota BIN gadungan. Keluarganya percaya saja," ungkap tersangka Adrian di Mapolsek Sukarami Palembang, Rabu (15/6).
Menurut bapak dua anak itu, uang hasil menipu dia habiskan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari dan mengontrak rumah bersama korban PM.
"Memang kami (bersama PM) mau menikah. Tapi latar belakang saya ketahuan," ujarnya.
Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Nurhadiansyah mengungkapkan, tak hanya menghamili pacar dengan iming-iming menikahi, tersangka juga menipu calon mertuanya agar dibebaskan dalam kasus narkoba.
"Tersangka mengaku anggota BIN, ternyata gadungan. Itu modus saja biar aksinya lancar," tukasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tamparan hingga tinju dari sang adik yang mendarat ke tubuh sang kakak.
Baca SelengkapnyaDavid menjelaskan untuk dua kasus yang menyeret nama Andika statusnya masih saksi terlapor.
Baca SelengkapnyaBayi yang menolak dot mungkin akan membuat orang tua penasaran apa yang menyebabkan si kecil enggan beralih ke dot.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat berada di tengah perjalanan pelaku malah mengarahkan kendaraannya ke rumahnya yang berada di wilayah Kecamatan Panongan.
Baca SelengkapnyaMomen saat Kapolri dan Kasad bertemu dengan prajurit TNI dan anggota Brimob yang punya nama sama.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Baca SelengkapnyaCinta kasih adik terhadap kakak kadang terjalin dengan cara yang tak biasa.
Baca Selengkapnya