Merdeka.com - Terdakwa kasus gratifikasi Anas Urbaningrum mengaku telah mengetahui siapa pemenang Pilpres 2014. Anas yang pernah menjadi anggota KPU itu menjawab dengan yakin tahu siapa yang bakal jadi Presiden nanti.

"Saya saja yang di dalam (tahanan) sudah tahu (pemenangnya), masa sampeyan yang di luar tidak tahu," ujar Anas saat menjawab pertanyaan wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (18/7).

Namun, saat ditanya siapakah yang diyakininya bakal menang Pilpres 2014, Anas hanya tersenyum. "Ya kalau hasil resminya tunggu KPU. Tapi masa sampeyan tidak tahu?" tanya Anas lagi.

Anas berkomentar terkait dugaan kecurangan Pilpres 2014. Anas menjelaskan tingkat kecurangan berpotensi di saat rekapitulasi di provinsi berjenjang ke bawah. Jika telah masuk ke pusat, tingkat kecurangan kecil.

"Kalau rekapitulasi terakhir di KPU itukan hanya rekap dari hasil di provinsi. rekap manual berjenjang dari TPS ke PPS, ke PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi. Nah yang direkap di KPU itu hasil di tingkat provinsi. Jadi kalau di tingkat pusat itu tidak bisa main curang," ungkapnya.

Menurut Anas, yang harus dikontrol betul saat berada di TPS. Anas mengatakan saksi harus kuat saat mengawasi di TPS-TPS agar tidak dicurangi.

"Kalau di TPS kan yang tidak terkontrol atau saksinya lemah atau tidak ada saksikan dimungkinkan. Ya bisa iya, bisa tidak. Yang penting adalah bagaimana tiap peserta punya saksi. Kalau saksinya kuat, militan, loyal itu tidak mungkin ada kecurangan," pungkasnya.