Anas: Saya tidak perlu dijemput dengan Brimob bersenjata
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta KPK agar tidak menjemput secara paksa dirinya. Meski tak ingin dijemput paksa, Anas belum memberikan sinyal akan memenuhi panggilan KPK .
"Rasanya tidak perlu dijemput dengan Brimob bersenjata, karena saya tahu alamat KPK di Rasuna Said," kata Anas di kediamannya Jakarta Timur, Jumat (10/1).
Anas menyarankan agar KPK tidak menggunakan Brimob untuk menjemput dirinya. Karena, tugas Brimob masih banyak daripada menjemput dirinya.
Topik pilihan: denny indrayana | KPK
"Penting juga bahwa kalau tidak hadir akan dijemput paksa dengan Brimob bersenjata. Menurut saya, Brimob bersenjata bertugas yang lain, lebih baik tugas di daerah-daerah konflik," ujarnya.
Ia juga janji tidak akan lari. "Anas tidak akan pernah lari dan akan menghadapi proses hukum di KPK . Lembaga yang kita hormati," katanya.
Sebab, sejak ia ditetapkan sebagai tersangka pada 22 Februari tahun lalu paspor miliknya sudah diambil oleh pihak imigrasi. "Jadi saya kira tidak perlu dijemput dengan Brimob karena saya tahu alamat Rasuna Said," tegasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mengatakan, kampanye akbar Anies-Cak Imin di JIS bukan kegiatan wajib yang harus dihadiri pendukungnya.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan, perubahan yang dimaksud ialah perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Anies masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kecurangan Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin sampai dan disambut oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan-Muhaimin Iskandar belum mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies titip pesan kepada seluruh masyarakat bahwa saatnya perubahan.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, tidak ada kekeliruan antara dia dan Prabowo yang perlu dimaafkan.
Baca SelengkapnyaPrabowo berulang kali setuju dengan pendapatnya di debat Pilpres 2024 pamungkas.
Baca Selengkapnya