Anas nilai Jaksa lindungi Ibas
Merdeka.com - Terdakwa kasus dugaan korupsi berupa gratifikasi proyek Hambalang dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Anas Urbaningrum meluapkan kekecewaannya. Pasalnya dia menilai ada tebang pilih dalam menindaklanjuti kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.
Dia menyampaikan kekecewaannya lantaran Jaksa Penuntut Umum (JPU) tak pernah menghadirkan salah satu pihak yang disinyalir terlibat dalam kasus ini, Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas). Terlebih Ibas merupakan Steering Committe Kongres Partai Demokrat 2010.
"Ini adalah penegasan bahwa sejak awal telah terjadi pengkhususan kepada AU (Anas Urbaningrum) sekaligus memagari dan membentengi agar tidak masuk dan menyentuh pihak-pihak yang sesungguhnya secara objektif hukum menjadi pihak yang sama dan setara dengan terdakwa, tapi secara politik tidak dapat tersentuh oleh hukum yang terkait oleh kongres," kata Anas saat membacakan nota pembelaan atau pledoi di ruang sidang Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (18/9).
Tak hanya itu, Anas pun mempertanyakan kenapa JPU tak pernah sama sekali menghadirkan Ibas. Pasalnya, Ibas merupakan salah satu panitia Kongres Partai Demokrat 2010. Terlebih Ketua Panitia Pelaksana Kongres, Didiek Mukrianto telah diperiksa sebagai saksi pada proses penyidikan.
"Pada saat disebut bukan panitia kongres yang dihadirkan, tentu yang dimaksudkan adalah panitia pengarah yang ketuanya adalah Edhie Baskoro Yudhoyono, karena faktanya adalah telah dihadirkan Didiek mukrianto, Ketua Panitia Pelaksana Kongres yang juga telah diperiksa sebagai saksi pada proses penyidikan," ungkapnya.
Anas menyayangkan atas sikap JPU yang hanya menghadirkan saksi dari tim suksesnya saat mencalonkan diri sebagai ketua umum dalam kongres tersebut. Tetapi, tak pernah menghadirkan saksi dari panitia kongres partai Demokrat 2010 di Bandung, Jawa Barat.
Maka dari itu, Anas memandang bahwa sangat jelas pihak mana yang seharusnya dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan. Melirik, fokus dakwaan yang dilayangkan Jaksa adalah terkait kongres partai Demokrat 2010.
"Bukan panitia kongres yang dihadirkan, tetapi tim pemenangan AU dalam pencalonan sebagai Ketum," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jubirnya Kena Kasus Pajak, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menghormati proses hukum terhadap jubirnya, Indra Charismiadji yang terjerat kasus dugaan penggelapan pajak.
Baca SelengkapnyaIstana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaAnies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi ke Menteri: Bansos Harus Diteruskan
Jokowi juga mengingatkan agar penyaluran bansos dipantau ketat supaya tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaAnies Minta Cak Imin Ucapkan 'Saya Terus di Jalan Perubahan'
Cak Imin ini pun diajak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mengulang kembali ucapannya.
Baca SelengkapnyaDenny JA Ungkap Angka yang Dibutuhkan Ganjar atau Anies Untuk Lolos Putaran 2
Data itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Baca Selengkapnya