Analisis BMKG Soal Gempa Garut: Akibat Aktivitas dalam Lempeng Indo-Australia
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan bahwa gempa bumi yang terjadi di Garut, Jawa Barat masuk pada jenis menengah. Kejadian gempa bumi terjadi karena adanya aktivitas lempeng Indo-Australia (intraslab).
Teguh menjelaskan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,44 derajat, lintang selatan 107,51 derajat bujur timur. Lokasi di daratnya berada di wilayah Kecamatan Mekarmukti dengan kedalaman 109 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," jelas Teguh, Senin (5/12).
Gempa bumi tersebut, sambung Teguh, berdampak dan dirasakan di daerah Garut dengan skala intensitas IV MMI atau bisa di siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Selain Garut, wilayah lain yang merasakan getaran adalah Soreang, Kopo, Kalapanunggal, Sumur, Ciamis, Tasikmalaya dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran gempa juga dirasakan di Sumedang, Lembang, Pamoyanan, Panimbang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulonprogo, Cikembar, Cugenang, Palabuhanratu, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, Trenggalek dengan skala berbeda.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi Garut tidak berpotensi tsunami. Dan hingga pukul 17.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ungkapnya.
Terkait gempa bumi Garut, Teguh mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," ucapnya.
Hal yang harus dilakukan juga oleh masyarakat adalah menghindari bangunan yang rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Analisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tektonik kembali guncang wilayah Kupang Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaBMKG saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut, hingga pukul 18.10 WIB, belum ada aktivitas gempa bumi susulan.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12) sekitar pukul 20.34 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 4,9 mengguncang kawasan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (14/12) pukul 14.17 WIB.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa berkekuatan skala intensitas III-IV MMI terjadi di beberapa wilayah akibat gempa di Tuban.
Baca SelengkapnyaGempa yang berkekuatan lebih dari magnitudo 5 dari siang hingga sore ini berada di sebelah barat Pulau Bawean.
Baca Selengkapnya