Analisa Indo Barometer soal Peluang Prabowo Subianto jadi Menhan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo masih menutup rapat nama-nama menteri yang akan membantunya lima tahun ke depan. Termasuk kapan dia akan mengumumkannya ke publik.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, memprediksi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, akan masuk kabinet sebagai menteri pertahanan. Menurutnya, Prabowo sosok tentara tulen yang mengerti betul urusan teknis mengenai hal terkait.
"Saya duga Pak Prabowo akan pilih Menhan, ketimbang Menko Polhukam, kan arsitektur pertahanan itu yang bikin Menhan, kalau Menko Polhukam kan hanya koordinasi dan komunikasi ke publik," kata Qadari usai acara Polemik MNC Trijaya di Restoran D'consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10).
Terkait pangkat Prabowo yang berakhir di level bintang tiga, Qadari menilai hal itu tak menjadi halangan. Sebab, posisi menhan sendiri pernah diisi sipil seperti Mahfud MD yang notabene tak memiliki pangkat kemiliteran.
"Kalau bicara menteri kan jabatan politik bukan jabatan kepangkatan, atau kalau memang dirasa ada unggah-ungguh, bisa Prabowo dinaikan bintang kehormatan jadi bintang 4," pandang Qadari.
Lebih jauh, keyakinan Qadari didasari dari pengamatannya terhadap kedekatan Prabowo dan Jokowi yang dinilai tidak 100 persen sebagai lawan politik. Selain itu, Qadari merasa ambisi Prabowo untuk masuk pemerintahan adalah bukan hal baru.
Sejak ada konvensi Caketum Partai Golkar 2004, membentuk Gerindra di 2009, dan maju sebagai Capres di 2014 dan 2019, Qodari menyimpulkan Prabowo sangat ingin menjadi bagian dari pemerintahan dan mengaplikasikan konsepsi yang dimiliki.
"Jadi sepertinya Pak Prabowo tangannya sudah gatal untuk mengeksekusi. Karena notabene beliau sudah berproses masuk pemerintahan sudah lama sekali ya," kata Qadari.
Soal waktu pengumuman, dia menduga paling lambat dilakukan hari Rabu mendatang. Sebab usai pelantikan, Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin mendapatkan undangan pelantikan Kaisar baru Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako.
"Saya taruhan hari Rabu karena ada satu variabel yang belum pernah dihitung pengamat politik manapun. Ada pelantikan kaisar baru Jepang pada 22 Oktober 2019, jadi salah satu pimpinan negara pasti ke Tokyo, maka dugaan saya Rabu," kata Qodari meyakini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TOP: Tegas Prabowo Singgung Pemimpin Tidak Waspada | KPU Respons Tiba-Tiba Suara PSI Naik
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan terkait kondisi politik saat ini.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Indikator Politik: Prabowo Kalahkan Ganjar di Jateng
"Pak Prabowo sekarang yang lebih atas dari Pak Ganjar," kata Hendro Prasetyo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas
Prabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaPrabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya
Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaWiranto Ungkap Lima Alasan Rakyat Harus Pilih Prabowo, Salah Satunya Bisa Joget
Wiranto mengungkapkan lima alasan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka wajib didukung dan menang pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Survei Indikator: Prabowo Capres Paling Disukai Rakyat, Anies Posisi Dua Disusul Ganjar
Menurutnya, meskipun kehadiran Gibran menjadi masalah kontroversial di Mahkamah Konstitusi (MK), namun mendapat respon positif untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh
Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca Selengkapnya