AMSI Minta KPU Sajikan Data Pemilu Mudah Dicerna Media
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyajikan data pemilu yang mudah dicerna oleh media. Pasalnya, media akan sulit mengemasnya ke publik bila data KPU susah dibaca.
"Sebetulnya berkaitan dengan model penyajian datanya dari sourcenya seringkali media kebingungan ini datanya agak susah dibaca. Kalau dia agak susah membaca datanya itu dia agak susah mencerna dan mengemasnya untuk publik," ujar Wens dalam diskusi open data KPU untuk ekosistem civictech pemilu 2024 yang demokratis, Rabu (8/12).
Wens melanjutkan, masalah lainnya pada sumber daya manusia pada media itu sendiri. Menurutnya, berkaitan dengan pengemasan data, media kebanyakan diisi oleh jurnalis yang dalam sisi pengemasan datanya masih teks.
"Walaupun sekarang itu sudah banyak yang tren ke arah sana lebih mudah merekrut anak anak baru, generasi baru yang lebih visual, mereka lebih visual dalam menyampaikan pesan, menyajikan data, bisa dalam bentuk video grafik atau info grafik, data dengan tiktok friendly, menyajikan data tapi ramah tiktok," tuturnya.
Menurutnya, orang tidak punya cukup waktu untuk mencerna data yang cukup panjang dan ogah menguras otaknya untuk mencerna data. Terlebih, data tersebut tak begitu penting dan tidak menentukan hidupnya.
"Kalau tanya anak anak muda ketimbang data pemilu data apa, apa data yang lebih penting ketimbang data pemilu? ya data jerawat, jerawat itu jenisnya kaya apa obatnya apa saja," ujar Direktur Konten KLY ini.
"Jadi sudah data yang kita sampaikan langsung gak berkaitan langsung dengan hajat hidupnya dia, datangnya dengan format yang sangat berat, tidak mudah dikosumsi pula, jadi makin jauh dari audiens data itu," pungkas Wens.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024
Data tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN soal KPU Hapus Grafik Data Suara Pemilu di Sirekap: Bukti Banyak Kejanggalan!
Timnas AMIN menanggapi soal KPU tidak lagi menampilkan grafik perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024 di Sirekap.
Baca SelengkapnyaMendagri Minta Dukcapil Kebut Urus Surat Kematian Petugas Pemilu Meninggal Dunia
Data KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaPengamat Siber Temukan Keanehan Data Penghitungan Suara pada Situs KPU
Pengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaKetua KPU Bicara Pengusutan Dugaan Kebocoran Data Pemilih: Pasti Ada Penindakan Hukum
KPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca Selengkapnya