Amokrane ditembak mati polisi, ini kata Menko Polhukam
Merdeka.com - Polda Bali menembak Amokrane Sabet (49) karena sudah membunuh anggota polisi yang ingin mendeportasinya ke negara asalnya yaitu Prancis. Sebab, Amokrane sudah tinggal di Bali selama 3 tahun lalu.
Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan ikut berkomentar tentang hal ini. Menurut dia, polisi ingin memulangkan Amokrane yang disebut tinggal ilegal selama 3 tahun belakangan di Bali.
"Jadi ceritanya dia itu dideportasi setelah tinggal ilegal selama 3 tahun. Kemudian, dia bunuh polisinya, kemudian dia ditembak," kata Menko Polhukam Luhut di Kantornya, Jakarta, Senin (2/5).
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Sugeng Priyanto menegaskan, langkah menembak mati Amokrane Sabet (49), warga negara Prancis, dilakukan Polsek Kuta Utara sesuai prosedur. Apalagi kejadian itu dianggap Amokrane membahayakan masyarakat.
"Dalam menangani sebuah tindakan yang dirasa itu sudah membahayakan warga, tentu dilakukan tindakan pengamanan. Saya rasa itu sudah sesuai dengan prosedur," kata Kapolda Bali di Mapolda Bali, Senin (2/5).
Dalam video dari kamera ponsel seorang warga yang tersebar luas, terlihat bagaimana bule berbadan kekar itu diberondong peluru. Polisi mendapat banyak cibiran atas kejadian itu.
Mereka dinilai emosional hingga melakukan penembakan secara bertubi-tubi ke tubuh Amokrane, yang sebelumnya sempat menikam anggota polisi hingga tewas.
Bahkan pada video itu terlihat polisi sempat menghentikan tembakan. Namun, dalam hitungan lebih kurang empat detik, mereka kembali lepaskan tembakan terakhir yang diperkirakan terkena di bagian kepala.
Secara terpisah, tim kedokteran forensik RSUP Sanglah menemukan empat luka tusukan senjata tajam di beberapa tubuh anggota polisi yang ditikam Amokrane. Di antaranya, luka tusuk pada pipi kanan, dua tusukan pada bagian dada dan satu tusukan di paha.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Janji Jaga Situasi Pemilu 2024 Tetap Kondusif
Hadi bertekad menjaga situasi kondusif tanpa gangguan apapun hingga pelaksanaan Pemilu 2024 tuntas.
Baca SelengkapnyaMenko Hadi Pastikan Pemilu 2024 Bejalan Kondusif: Adem Ayem
Hadi merasa situasi keamanan sekarang berjalan aman dan damai.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Siapkan Mitigasi Keamanan saat MK Umumkan Putusan Sengketa Pilpres 2024
Menko Polhukam Siapkan Mitigasi Keamanan saat MK Umumkan Putusan Sengketa Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Istimewa Kolonel TNI Danang Sepupu AHY Dipasangkan Pangkat oleh Sang Ayah Eks Pangkostrad
Di momen kenaikan pangkatnya, ada detik-detik spesial yang terekam. Di mana ayah Danang eks Pangkostrad TNI memasangkan pangkat barunya.
Baca SelengkapnyaMomen Menegangkan Komandan Kopaska Turun Tangan saat Dua Prajurit 'Berantem', Tiba-Tiba Ada Ledakan Berujung Haru
Belum lama ini, dua prajurit Komando Pasukan Katak alias Kopaska terlibat adu fisik.
Baca SelengkapnyaMenko PMK ke Pemudik: Jangan Sekali-Sekali Pakai Bahu Jalan untuk Berhenti, Apapun Alasannya
Menko PMK menegaskan pemudik tidak untuk menggunakan bahu jalan untuk beristirahat.
Baca SelengkapnyaMinta Didoakan Pemilu Damai dan Aman, Kapolres Inhu Kunjungi Sejumlah Ponpes dan Kiai
Polisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi soal Demo Kecurangan Pemilu: Ah Itu Riak-Riak Kecil
Menko Polhukam Hadi Thahjanto menyebut demonstrasi soal kecurangan Pemilu 2024 hanya riak-riak kecil.
Baca SelengkapnyaMomen Ukhti Berparas Imut Pergi Kajian, Tak Disangka Aslinya 'Sangar' Profesinya Polwan Reskrim
Bahkan, dia bukan merupakan sosok sembarangan di ruang lingkup profesinya tersebut.
Baca Selengkapnya