Amnesty International: Apapun Kejahatannya Harus Menghindari Hukuman Mati
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menegaskan pernyataan Presiden Jokowi terkait hukuman mati hanyalah retorika. Sebab hukuman mati hanya seolah terlihat tegas padahal dalam praktiknya lembek.
"Studi hukuman mati seperti di Kanada tidak menimbulkan efek jera karena lebih mencerminkan kegagalan sistem pemerintahan, seperti kalau ada gratifikasi sistem pencegahan yang tidak beres, akhirnya 143 negara mengakhiri eksekusi hukuman mati dan negara-negara itu adalah negara penandatangan konvensi antikorupsi," katanya di Jakarta, Minggu (15/12).
Dia mengutip studi di California di mana mengatakan lebih mahal dari hukuman seumur hidup. Sebab, saat praktiknya banyak tenaga sumber daya disiapkan seperti pengamanannya, prosesnya dan sebagainya.
Selain itu, Usman memandang, metode eksekusi hukuman mati seperti dipenggal atau suntik mati adalah hukuman kejam dan tak manusiawi.
"Saya tak melihat argumen atau bukti yang memadai untuk mendukung hukuman mati, jadi apapun kejahatannya harus menghindari praktik hukuman mati ini," tutupnya.
Wacana hukuman mati bergulir usai Presiden Jokowi mengutarakannya saat Hari Antikorupsi Sedunia 2019. Kala itu Presiden Jokowi coba menjawab pertanyaan hukuman mati bagi koruptor dari seorang siswi SMK 57 Jakarta.
Reporter: M RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaKedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaApakah bumi kita sudah tua? Anggapan itu tampaknya tidak bisa dipahami secara matematis karena ada banyak pendapat yang berbeda.
Baca SelengkapnyaDisiplin ini berusaha untuk memahami manusia sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat dan budaya tertentu.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaWarna mata ternyata memiliki keterkaitan dengan kemampuan membaca seseorang. Antropolog menduga bahwa terdapat kaitan di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca Selengkapnya