Amien Rais sebut dulu terpilih jadi ketua MPR lewat voting
Merdeka.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais selesai memimpin rapat fraksi di gedung DPR. Menurut dia, salah satu agenda rapat yakni membahas soal pemilihan pimpinan MPR.
"Jadi saya datang ke fraksi PAN untuk menanyakan perkembangan mutakhir, saya baru dengar cerita bahwa sidang paripurna MPR itu ditunda besok pagi," kata Amien di Fraksi PAN DPR lantai 20 Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/10).
Amien menerima saja jika akhirnya pemilihan pimpinan MPR ditunda sampai besok. Apalagi hal ini dilakukan karena DPD belum bisa menentukan siapa yang bakal diajukan dalam sistem paket MPR nanti.
"Karena ada beberapa fraksi belum siap karenanya DPD juga belum bulat 1 calon yang dilemparkan usul sebagai pimpinan, mereka masih menimbang," tutur dia.
Informasi yang diperoleh dari laporannya kepadanya, Amien menuturkan, nama yang bakal diajukan oleh DPD yakni Oesman Sapta dan Asmawati.
"Yang kedengaran kuat Ibu Asmawati dan Bapak Oesman Sapta, karena itu saya mengharapkan supaya semua itu lancar," tegas dia.
Amien juga mengaku tak masalah jika nantinya dalam pemilihan pimpinan MPR akan dilakukan musyawarah mufakat. Akan tetapi, dia menceritakan, bahwa dahulu dirinya dipilih menjadi ketua MPR dengan voting, begitu juga setelahnya yaitu Hidayat Nur Wahid juga voting.
"Terakhir saya dengar kemungkinan akan disampaikan bukan voting tapi musyawarah mufakat. Tapi dulu waktu saya itu voting kemudian Pak Hidayat itu voting," tambah dia.
Pada voting pemilihan Ketua MPR 1999-2004, Amien mengungguli Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Matori Abdul Djalil (kini almarhum) dengan selisih angka yang sangat tipis, yakni 26 suara. Amien yang dicalonkan Fraksi Reformasi - aliansi antara PAN dan Partai Keadilan (PK) - mengumpulkan 305 suara dari 650 anggota MPR yang hadir dalam Rapat Paripurna IV MPR itu. Matori yang dicalonkan Fraksi PKB mengumpulkan 279 suara.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amien Rais Sebut Hasil Pemilu 2024 Bisa Diterima Rakyat, Ini Syaratnya
Amien Rais berharap tidak terjadi kecurangan secara substansial demi memenangkan salah satu pasangan calon (paslon).
Baca SelengkapnyaTim AMIN Siap Gugat Hasil Pilpres ke MK: Saksi Penting akan Hadir Namun Rahasia
Ari menyebut pertemuan dengan capres-cawapres 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar rutin dilakukan.
Baca SelengkapnyaMensos Risma Nangis Dengar Kesusahan Warga saat Rapat dengan Komisi VIII DPR RI
Risma menangis bahkan sampai menundukan kepalanya, wajahnya pun memerah. Dia terlihap mengucap air matanya dengan tisu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar saat Debat Pamungkas Pilpres
Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaDua Kali Pantun Bamsoet di Sidang MPR Singgung Capres Harus Lanjutkan Pembangunan Jokowi
Bamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca SelengkapnyaSaksi AMIN Temukan Lurah di Riau Minta Data Pemilih 02 untuk Diberikan Bansos, Ini Pengakuannya
Saksi tim hukum Anies-Muhaimin (AMIN) Surya Dharma mengungkap, ada seorang Lurah di Riau yang terlibat dalam upaya pemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAnies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMomen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet
Wanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.
Baca Selengkapnya