Merdeka.com - Ketua Seknas Jaringan GUSDURian Alissa Wahid mengatakan, pengaruh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) masih sangat besar bagi bangsa, kendati presiden ke-4 itu sudah berpulang pada 30 Desember 2009.

"Akhir bulan ini akan menjadi lima tahun kepergian Gus Dur dan ternyata pengaruhnya Gus Dur sangat besar," kata Alissa, yang juga putri sulung Gus Dur, saat memberikan sambutan acara narasi pemikiran Gus Dur di Wisma Makara, Universitas Indonesia, Depok, Rabu (17/12).

Menurut dia, dalam kehidupannya Gus Dur selalu memperjuangkan keadilan, kebebasan, kesetaraan dan kemanusiaan, sehingga dalam konsep pemikirannya muncul peran dasar 'rahmatan lil alamin'.

"Perjuangan Gus Dur dengan humanisme. Munculnya itu konsep peran dasar 'rahmatan lil alamin'. Keadilan, kebebasan, kesetaraan, kemanusiaan dan lain sebagainya," ujar anak Gus Dur ini.

Lebih lanjut, ia mengenal sosok mantan Ketua PBNU ini sebagai seorang cendekiawan muslim dan penggerak Islam transformatif di Indonesia.

"Pemikiran utama beliau luas sekali, peran Gus Dur seorang cendekiawan muslim, gerakan Islam transformatif, ketua tauhid NU dan negarawan," jelasnya.

"Gus Dur pejuang masyarakat sipil, HAM dan Demokrasi," imbuhnya.

Dia menambahkan dalam tujuan acara mini simposium narasi pemikiran Gus Dur ini untuk menghasilkan sebuah gagasan Gus Dur dengan kaitan politik, Nahdlatul Ulama, agama-agama, Islam, ekonomi rakyat, pesantren, Hak Asasi Manusia, kebudayaan, pesantren dan masyarakat.