Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan Ketum PBNU Islam radikal menguat di Indonesia

Alasan Ketum PBNU Islam radikal menguat di Indonesia Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ketum Umum PBNU, Said Aqil Siradj mengatakan, mencuatnya Islam radikal di Tanah Air dikarenakan adanya gap pemahaman tentang Islam. Hingga saat ini, fenomena Islam radikal menguat.

"Karena ada gap intelektual, ada gap pemahaman, ada gap orientasi. Coba kalau orang Islam minimal tidak begitu luas gap nya, akan lahir Islam toleran, Islam bermartabat," kata Said sapaan akrab Said Aqil Siradj di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/1).

Said mengaku heran adanya tindakan intoleransi oleh umat Islam. Padahal, sikap intoleransi tidak dianjurkan dalam Alquran, kitab suci umat Islam.

"Toleransi itu ajaran Alquran, ajaran Muhammad. Nabi Muhammad di Madinah itu ada muslim, ada non muslim, ada pribumi, ada non pribumi, ada Yahudi di Madinah itu," ujar dia.

Melihat fenomena tersebut, PBNU tak akan tinggal diam. Kiai NU akan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada umat Islam.

"Ya kita enggak pernah diam. Saya mengajak semua mari kita teladani Rasullullah. Rasulullah nabi Muhammad enggak pernah ceramah marah-marah, enggak pernah, baca sejarah. Apalagi habib keturunannya. Saya yang bukan keturunannya yang Jawa asli saja enggak pernah marah," kata Said.

Said mengingatkan, Islam adalah agama yang mengajarkan tentang saling menghormati dan saling menyayangi. Ajaran itu harusnya terpatri dan diamalkan oleh seluruh umat Islam di jagat raya ini.

"Islam mengajari akhlakul karimah, saling menghormati, saling memuliakan, tolong menolong. Kalau ada anjing kehausan harus kita kasih minum, itu ajaran Islam.

Jangankan kepada manusia, dengan anjing pun kita harus sayang," pungkasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024

Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Airlangga Minta Rakyat Jangan Golput, Penting untuk Masa Depan Indonesia

Airlangga Minta Rakyat Jangan Golput, Penting untuk Masa Depan Indonesia

Fenomena golput masih banyak ditemui dan menjadi salah satu tantangan yang serius di setiap pemilu

Baca Selengkapnya
Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud

Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud

Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Airlangga: Politik Sedang Panas, Turunkan Temperatur dengan Tadarus Alquran

Airlangga: Politik Sedang Panas, Turunkan Temperatur dengan Tadarus Alquran

Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran disingkat Gibran diluncurkan di Pondok Pesantren Al Falah Nagrek pada Sabtu 20 Januari 2023.

Baca Selengkapnya
Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir

Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir

Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Jenderal Agus Bicara Investasi Akhirat, Bergerak Dalam Gelap Mencari Ridho-Nya

Panglima TNI Jenderal Agus Bicara Investasi Akhirat, Bergerak Dalam Gelap Mencari Ridho-Nya

Panglima TNI Agus Subiyanto adalah sosok yang sangat religius, ia sering sholat Subuh berjamaah di masjid dan menyampaikan tentang pentingnya akhirat.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya