Merdeka.com - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Teddy Minahasa sempat membuat skenario ketika kasus peredaran narkoba yang menyeretnya terendus kepolisian. Dalam skenarionya, Teddy berupaya mengajak AKBP Dody Prawiranegara untuk ikut dalam gerbongnya dan menjadikan Linda Pujiastuti alias Anita dan Arif sebagai kambing hitamnya.

Tetapi, Dody memilih tidak mengikuti skenario itu karena tidak ingin terseret lebih jauh dalam persoalan hukum.

"Alasannya, saya tahu dia akan buang badan semua ke saya dengan pemberitaan-pemberitaan dan sebagainya," ungkap Dody di PN Jakarta Barat, Rabu (15/3).

Hal tersebut diungkapkan eks Kapolres Buktitinggi itu saat diperiksa sebagai terdakwa di PN Jakarta Barat.

Alasan lain yang membuat dirinya enggan menjalankan skenario itu karena efek yang ditimbulkan di kemudian hari. Andai kata dirinya di penjara, permasalahan tak lantas selesai.

"Kalau saya bohong, oke di sini saya aman tapi kan masih ada kehidupan lain itu yang lebih berat. Saya takut sama itu di sini bisa satu atau dua tahun tapi di alam lain satu hari bisa 1000 tahun," ungkap dia.

Ketakutan-ketakutan itulah yang membuatnya memutuskan membongkar semua skenario Teddy. Meskipun yang bersangkutan adalah atasannya yang kala itu menjabat Kapolda Sumatera Barat.