Alasan anak petani tak berani lapor polisi usai dikeroyok 3 temannya
Merdeka.com - Rs (16), remaja putri asal Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulsel korban pengeroyokan tiga perempuan se-kampungnya saat ini didampingi oleh seorang relawan binaan desa setelah kasusnya ditangani intens oleh penyidik Polres Pinrang.
Remaja putri yang hanya sempat mengecap pendidikan hingga kelas VI SD, anak seorang petani ini sebelumnya dikeroyok hingga nyaris ditelanjangi, Rabu, (2/11) lalu.
Peristiwa pengeroyokan yang dialami Rs ini diabadikan oleh seorang perempuan yang juga sebagai pelaku. Pengeroyokan yang terjadi di pinggir sawah ini akhirnya terungkap setelah video itu beredar di Facebook dan menjadi viral di media sosial.
Dalam video itu, Rs ditarik ke pematang itu oleh Nd kemudian wajahnya ditampar. Berlanjut terus hingga ditinju, perutnya ditendang, jilbab Rs ditarik. Berkali-kali terdengar kata-kata kotor baik dari pelaku dan pengambil gambar.
Kepala Satuan Reskrim Polres Pinrang, AKP Nasir yang dikonfirmasi mengatakan, tidak ada laporan yang masuk ke polisi soal pengeroyokan itu. Tetapi setelah menyebar di media sosial, anggota di Polsek Duampanua kemudian menelusurinya dan menjemput korban Rs. Korban dan keluarganya mengakui adanya kejadian itu.
"Korban dan orangtuanya mengaku tidak berani melaporkan kejadian itu karena tahu dirinya yang salah. Mengucap kata-kata tidak pantas hingga saling maki di Facebook," kata AKP Nasir.
Tiga pelakunya masing-masing berinisial Nd (18), Hs (16) dan Sm (15) telah ditetapkan sebagai tersangka dan resmi ditahan hari ini, Senin, (22/11). Dua orang lagi baru saja tiba di Mapolres Pinrang dan sementara diambil keterangannya untuk mengetahui sejauh mana peran masing-masing.
"Satu dari pelaku berinisial Hs, yang berambut pirang seperti terlihat dalam video itu adalah anak seorang anggota DPRD Pinrang," kata AKP Nasir, namun dia menolak ungkap lebih jauh jati diri anak legislator tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaH mengaku kondisi tubuh anaknya penuh dengan luka lebam.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaBerikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaSaat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaKedua orangtua menjadi polisi, rupanya hal tersebut membuat sang buah hati turut meniru.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnya