Merdeka.com - Musim kemarau membuat warga di lereng merapi kesulitan mendapatkan air bersih. Kondisi ini membuat ratusan warga Desa Cluntang Kecamatan Musuk Boyolali, Jawa Tengah rela menuruni lereng jurang sejauh 200 meter demi mendapatkan air.

Samini (45) mengatakan dirinya terpaksa nekat menuruni jurang, sebab saluran air bersih yang mengalir ke rumahnya sangat kurang.

"Sudah dua bulan ini, kami tiap hari cari air di bawah (jurang). Kalau enggak gitu ya enggak bisa masak, minum," ujarnya kepada wartawan, Kamis (5/9).

Dengan menggunakan ember dan jeriken, sejumlah warga lainnya setiap pagi dan sore menuruni jurang sedalam 200 meter yang terletak di utara desa. Meskipun jalan yang dilalui curam dan berdebu, namun kondisi itu seolah bukan penghalang.

Meski air yang diambil berlumut serta kurang memenuhi syarat kebersihan, warga tetap menggunakannya untuk memasak dan minum.

Sindu (56) tokoh masyarakat setempat membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, sejak dua tahun desa ini sudah mendapatkan bantuan saluran air bersih dari pemerintah. Namun setiap kemarau tiba, ada sebagian warga yang kebutuhan airnya cukup banyak.

"Warga di sini tak punya pilihan lain. Kami berharap kemarau cepat selesai, sehingga kami bisa dapat air bersih lagi," harapnya.