Merdeka.com - Kuasa Hukum Novi Amelia, Chris Sam Siwu yakin kliennya tidak dijerat hukum karena kelalaiannya saat mengemudi mobilnya beberapa waktu lalu. Karena saat ini Novi stres, maka kemungkinan Novi hanya dikenakan Pasal 44 KUHP.

"Dia mengalami gangguan kejiwaan makanya akan diarahkan ke pasal 44 KUHP tentang masalah kejiwaan," ujar Chris usai jumpa pers mendampingi Novi di Bloming Resto, FX Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/11).

Pasal 44 KUHP berbunyi "Barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan padanya, disebabkan karena jiwanya cacat dalam tumbuhnya (gebrekkige ontwikkeling ) atau terganggu karena penyakit ( ziekelijke storing ), tidak dipidana"

Alasannya, Novi selama ini masih mengalami halusinasi dan mengaku mendengar bisikan gaib. Karena itu, Novi tidak bisa disangkakan dengan UU Lalu Lintas tentang kecelakaan.

Chris mengaku mempunyai bukti kuat kalau Novi mengalami gangguan jiwa. "Tanya saja ke rumah sakit kalau bukti memang Novi mengalami gangguan jiwa. Saya ngga bisa kasihkan, tetapi nanti kalau di persidangan akan saya tunjukan," katanya.

Novi saat ini berurusan dengan hukum karena menabrak tujuh orang, termasuk dua anggota polisi di daerah Tamansari pada Kamis (11/10). Mobil Honda Jazz merah dengan nomor polisi B 1864 POP yang dikendarainya juga menabrak sebuah mikrolet M 12 jurusan Tanah Abang-Kota.

Sebelum mengemudi, Novi diduga menenggak minuman keras dan narkoba. Polisi yang menggeledah apartemen Novi di Sudirman menemukan sebotol minuman keras yang isinya tinggal setengah.

Novi sempat dirawat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur selama beberapa hari. Novi juga diketahui beberapa kali mencoba bunuh diri. Termasuk mencoba menabrakkan dirinya ke mobil yang melintas di Jatinegara, Jakarta Timur.