Akurasi data KIP dan KIS dinilai masih bermasalah
Merdeka.com - Baru-baru ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Namun dalam hal ini masyarakat dinilai masih belum mengetahui fungsi yang sebenarnya untuk kartu-kartu tersebut.
Pengamat Pendidikan Darmaningtyas mengatakan untuk kartu-kartu itu permasalahannya terjadi pada akurasi data. Seperti data soal angka kemiskinan yang tidak pernah update.
"Kalau menurut saya baik itu KIP, KJP, KIS, selalu problemnya pada akurasi data," kata Darmaningtyas di Hotel Mega Matra, Matraman Jakarta, Sabtu (8/11).
Darmaningtyas mencontohkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki kriteria masyarakat miskin yaitu yang mempunyai rumah berlantai tanah. Namun, Tyas, begitu dia dipanggil, menolak jika kriteria kemiskinan dilihat dari situ.
"Orang di desa rumahnya lantai tanah tapi punya sapi 10 tanahnya luas itu tidak tergolong miskin," ujarnya.
Dia mengimbau agar Presiden Jokowi mengevaluasi kriteria miskin terlebih dahulu, karena selama ini pemerintah manapun belum melakukan evaluasi seperti itu.
"Oleh karena itu saya mengimbau pemerintah Jokowi itu untuk mengupdate kriteria kemiskinan dan jumlah kemiskinan," katanya.
Lanjutnya, selama ini kartu-kartu tersebut masih salah sasaran. Yang seharusnya dapat malah tidak. Itu akibat tidak ada update masalah data kemiskinan.
"Jadi harusnya mengupdate kriterianya, memperbaharui datanya dan memperbaiki mekanisme penyalurannya supaya menjangkau masyarakat miskin yang berhak menerima kartu," imbuh Tyas.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaLaporan itu bagus apabila diproses oleh Bawaslu, karena sumber datanya dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi mencapai angka 74 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca Selengkapnya80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaPada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca Selengkapnya