Merdeka.com - Polda Sulawesi Utara (Sulut) berhasil menangkap 3 orang pelaku pembajakan kapal MT Rehobot bermuatan 1100 KL bahan bakar minyak jenis solar yang terjadi akhir Januari 2015 lalu di perairan Pulau Lembeh. Dari ketiga pelaku tersebut, seorang di antaranya adalah MA alias Boy alias La Ade yang merupakan aktor intelektual di balik pembajakan tersebut.

Kabid Humas Polda Sulut AKBP Wilson Damanik dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com Rabu (19/8) mengatakan, MA ditangkap bersama dua rekannya yaitu MM alias Mud yang berperan sebagai Korlap dan AP alias Tole, yang berperan sebagai ABK.

"Selain sebagai aktor intelektual, MA adalah penghubung ke pembeli," tuturnya.

Ketiganya ditangkap di Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Jati, Bogor, pada Selasa (11/8) pekan lalu berkat kerjasama Tim Ditpolair Polda Sulut, Bareskrim Polri, Ditpolair Baharkam Polri dan Polsek Gunung Jati. Selanjutnya, para pelaku digiring ke Bitung, untuk diproses hukum lebih lanjut.

Bersama pelaku, turut diamankan barang bukti berupa kapal MT Rehobot yang dibajak, perahu long boat yang digunakan untuk membajak, perahu taksi milik YS alias akang yang digunakan untuk mengangkut pembajak, 2 unit perahu tempel yang digunakan di perahu pembajak untuk mengejar kapal MT Rehobot, mobil untuk antar jemput pelaku, 2 buah peta Sulawesi Utara 356 dari tangan PB alias Joko, 8 unit telepon genggam, 9 lembar KTP, 3 buku paspor, 4 buah kartu ATM dan 4 buku tabungan.

Sebelumnya, 4 orang pelaku pembajak kapal MT Rehobot masing-masing PB alias Joko, RT alias Udi, LS dan YS alias Akang juga berhasil ditangkap petugas kepolisian pada akhir Februari dan sudah menjalani proses penyidikan.

"Ke empat orang pelaku ini telah diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum dan sedang menjalani sidang di PN Bitung," lanjut Damanik. Saat ini Polisi masih terus memburu 6 orang eksekutor lainnya yang telah ditetapkan sebagai DPO termasuk DW, broker serta pemesan BBM.

Kapal MT Rehobot yang bermuatan 1100 KL BBM jenis solar tersebut, dibajak pada akhir Januari lalu oleh para pembajak di perairan Pulau Lembeh, Bitung. Saat itu kapal sedang berlayar menuju Gosowong, Halmahera, Maluku Utara. Beberapa saat kemudian kru kapal ditemukan terapung di rakit nelayan sementara kapal ditemukan terdampar di daerah Davao Oriental, Filipina Selatan oleh Cost Guard Filipina.