Merdeka.com - Sebanyak 50 aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Jakarta, sore ini menggelar aksi menolak kenaikan harga BMM pada April mendatang. Sebagai bentuk protes, mereka menyegel pintu masuk SPBU Cikini.

Pantauan merdeka.com, Kamis (15/3), awalnya aksi diwarnai dengan orasi dari beberapa perwakilan HMI di seluruh Jakarta. Kemudian peserta demo berlanjut dengan melakukan penyegelan pintu masuk SPBU dengan menggunakan pagar kecil dan aksi pencoretan di depan area SPBU, salah satunya bertuliskan 'tolak BBM naik, SBY harus turun'.

Namun, ketika akan melakukan penyegelan para pendemo mendapat perlawanan dari pihak kepolisian. Perlawanan yang sama dilakukan oleh pihak kepolisian ketika peserta demo berusaha untuk menurunkan bendera pertamina yang berkibar.

Beberapa saat kemudian, demo yang mendapatkan pengawalan dari 20 personil kepolisian itu, berlanjut turun ke jalan dengan diiringi pembakaran ban. Hal ini mengakibatkan lalu lintas yang mengarah ke Jl Salemba dan Jl Matraman menjadi macet.

Ketua HMI Jakarta Selatan, Agus Harta mengatakan penyegelan SPBU merupakan simbol penolakan HMI atas kenaikan harga BBM subsidi. "Kita menolak kenaikan harga BBM. SBY- Boediono sepakat menaikkan BBM, sama saja mereka menzalimi masyarakat. Alasannya penghematan negara, itu omong kosong. Rakyat dipaksa menghemat, tapi pemerintah boros," tegasnya.

Aksi berakhir pada pukul 17.10 WIB. Dan saat ini aktivitas di SPBU Cikini kembali seperti semula.