Aktivis dan mahasiswa berkumpul, kritisi kenaikan harga BBM
Merdeka.com - Diskusi Publik Kilas Balik Geraklan Rakyat Menolak Kenaikan BBM berlangsung Selasa (9/12) siang di restoran Pulau Dua di Kawasan Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat.
Ferry Julianto, aktivis yang pernah dipenjara karena menolak kenaikan BBM di tahun 2008 lalu hari ini memberikan testimoni dalam sebuah diskusi. Ferry bercerita bagaimana perjuangannya selama menjadi aktivis hingga dia bisa ditangkap dan dipenjarakan selama satu tahun.
"Diskusi ini membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan mengenai kenaikan BBM yang baru saja terjadi," kata Ferry dalam testimoninya, Selasa (9/12).
Ferry juga mengajak peserta diskusi yang berjumlah hampir 100 orang mengkritisi apa sebenarnya yang ada di belakang naiknya harga BBM. Dia juga menyayangkan pemerintah yang tidak pernah punya solusi lain untuk meningkatkan anggaran selain menaikkan harga BBM.
"Jangan-jangan ada masalah yang lebih besar dari kenaikan harga BBM. (Karena) kita tidak pernah mendengar pemerintah memiliki solusi untuk membesarkan anggaran selain menaikkan harga BBM," ujarnya
Hadir juga sebagai pembicara dalam diskusi ini antara lain Iwan Kusmawan, Ketum Serikat Pekerja Nasional, Muhammad Wildan, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dan mantan Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat.
Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia, Muhammad Wildan mengimbau agar mahasiswa turun ke jalan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat.
Wildan adalah salah satu mahasiswa yang di drop-out karena demonstrasi yang diikutinya. Namun Wildan tidak ambil pusing akan hal itu. Karena menurutnya hak rakyat lebih penting untuk diperjuangkan.
"Kalau kata senior kita, turun ke jalan itu hadiahnya satu SKS. Karena turun ke jalan itu penting bagi mahasiswa. Agar dapat memperjuangkan hak rakyat," ujarnya.
Wildan pun lalu menceritakan kronologis sebenarnya kematian salah seorang peserta demonstrasi di Makassar. Dia menjelaskan bahwa konferensi pers oleh Wakapolda Makassar saat itu bukanlah kronologis sebenarnya.
"Tidak ada itu korban terinjak-injak mahasiswa lain. Yang benar adalah si korban belakang kepalanya tertembak gas air mata dari mobil barakuda," kisahnya.
Dia juga melanjutkan bahwa korban yang bernama Muhammad Arif sempat dipukuli hingga wajahnya babak belur.
Wildan menyemangati para hadirin yang tak sedikit dari kalangan mahasiswa.
"Tanggung jawab besar di pundak kita, kawan. Dan saya yakin suatu hari nanti akan dipertanggungjawabkan," tutupnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaHarga BBM per 1 Februari Naik Lagi, Cek Daftarnya di Sini
Harga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Dihantam Krisis Ekonomi, Kuba Naikkan Harga BBM Hingga 500 Persen
Pemerintah Kuba akan menaikkan harga BBM hingga 500 persen mulai Februari 2024 untuk mengendalikan defisit anggaran di tengah krisis ekonomi.
Baca Selengkapnya10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaJanjikan Pemotor BBM Murah, Cawapres Muhaimin: Ada Subsidi Total, Harga Khusus
Cak Imin berharap nantinya BBM untuk nelayan lah yang bisa gratis
Baca SelengkapnyaKabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca Selengkapnya