Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy alias Rommy, ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT). Penangkapan dilakukan di sebuah hotel di Surabaya, pagi tadi.

Saksi di lokasi menyebut saat penyergapan berlangsung cepat lebih 15 menit di samping pintu keluar hotel atau tepatnya di depan Bank Jatim.

"Di situ (pedestrian), tepatnya di bawah pohon dekat rambu-rambu lalu lintas ada gerombolan (beberapa orang). Saya lihat ada ketegangan," terang seorang saksi kejadian, penjaga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) depan Hotel Bumi, Jumat (15/3).

"Kejadiannya pagi tadi, saat aktivitas orang berangkat kerja, antara pukul 07.30 sampai 08.00-lah, kira-kira segitu," katanya.

Saat itu, Rommy dikabarkan hendak keluar hotel untuk menghadiri salah satu acara di Surabaya. Saat berpapasan dengan petugas KPK, terjadilah kejar-kejaran.

"Saya enggak tahu persis itu kejadian apa, karena cuma sebentar. Tapi mereka semua berpakaian rapi, enggak tahu mereka itu siapa. Setelah ramai-ramai di situ (pedestrian), mereka masuk lagi ke hotel," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Sales dan Marketing Hotel Bumi Surabaya, Endah Retnowati, membenarkan Rommy menginap di hotelnya. Namun dia enggan membeber peristiwa penangkapan Ketum DPP PPP tersebut oleh KPK.

"Kalau nginap memang beliau (Rommy) nginap di sini (Hotel Bumi), kan kalau nginap bisa siapa saja," kata Endah.

Pihak hotel juga tidak mengetahui berapa banyak petugas KPK yang datang ke hotel. Dia mengaku saat itu belum tiba di kantor.

OTT Rommy terkait pengisian jabatan di Kemenag Daerah dan Pusat. Setelah diperiksa di Polda Jatim, Rommy diterbangkan ke Jakarta untuk dibawa ke Gedung KPK.