Aksi brutal Marinir di Padang harus diusut tuntas
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Taslim Chaniago meminta agar penganiayaan terhadap wartawan yang dilakukan oleh anggota Marinir TNI AL diusut tuntas. Siapa pun pelakunya harus ditindak tegas.
"Kasus pemukulan terhadap wartawan itu harus diusut tuntas, tidak peduli siapa pelakunya," kata Taslim kepada merdeka.com, Rabu (30/5).
Taslim juga meminta agar Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menindak anggotanya dengan memberi sanksi jika terbukti melakukan kekerasan.
"Untuk itu saya meminta pimpinan DPR RI melalui Komisi I DPR RI untuk memanggil Panglima TNI, guna mempertanggungjawabkan perbuatan anggotanya," kata Taslim.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi kekerasan terhadap wartawan terjadi Selasa (29/5) sore saat meliput pembongkaran warung remang-remang di Padang. Anggota Marinir berpakaian dinas dan berbaju preman tiba-tiba saja menganiaya wartawan dan merusak kamera milik para wartawan.
Akibat pemukulan ini, tiga wartawan terluka. Mereka adalah Budi Sunandar dari SindoTV dengan luka di telinga dengan 12 jahitan, Jamaldi dari Favorit TV dan Afriandi dari Metro TV mengalami luka memar. Ketiganya langsung dilarikan ke RS M Jamil, Padang.
Saat merdeka.com mencoba meminta keterangan, Kadispen TNI AL Laksma Untung Suropati tidak bisa dihubungi. Begitu juga dengan Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul telpon genggamnya tidak aktif.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaDiduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepolisian mengabulkan permintaannya dan penahanan tersangka Anandira
Baca SelengkapnyaAkibat serangan KKB itu, anggota Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI-AL gugur.
Baca SelengkapnyaKata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaSebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca Selengkapnya