Merdeka.com - Aparat TNI dan Polri bersiaga mengamankan sidang putusan gugatan pemilihan umum presiden di Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai Pemilihan Presiden 2014. Puluhan ribu personel dikerahkan menjaga lokasi.

Massa pendukung Prabowo ada juga yang datang dari luar Pulau Jawa. Pendukung Prabowo Subianto - Hatta Rajasa diminta tidak melakukan orasi di depan MK, namun mereka bersikeras datang memberi dukungan.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen M Fuad Basya membeberkan, TNI sudah menyiagakan 30 ribu personel yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu Panglima TNI Jenderal Moeldoko juga telah menyiapkan cadangan pasukan khusus, jika keadaan semakin tidak kondusif.

"Kita sebar 30 ribu personel di seluruh Indonesia, Panglima (TNI) juga menyiapkan satuan khusus, Paskhas, Marinir, Kopassus jika seandainya eskalasi meningkat. 2-3 ribuan," bebernya.

Berikut rencana aksi pendukung Prabowo di Mahkamah Konstitusi:

Seluruh relawan Prabowo diturunkan

Pendukung Prabowo Subianto - Hatta Rajasa bersikeras akan melakukan orasi untuk memberikan dukungan moril terhadap jagoannya. Bahkan ribuan orang akan dikerahkan untuk mendukung pasangan yang diusung tim merah putih itu."Kita berencana akan menurunkan seluruh relawan pendukung Prabowo Subianto, untuk mengawal saat putusan," kata anggota tim merah putih Andre Rosiade saat ditemui, di Gedung MK , Jakarta, Rabu (20/8) sore.Andre menyesalkan sejumlah pihak termasuk aparat kepolisian yang menuding pendukung Prabowo kerap bikin ulah saat berorasi di MK . Menurut dia, tudingan itu hanya bentuk ketakutan dari sejumlah pihak yang tak ingin demokrasi berjalan dengan benar."Dari awal kapan kita rusuh? Jadi polisi jangan paranoid dulu. Sejak awal kita sudah kerja sama dengan baik, dengan aparat," ujarnya.Kendati berorasi setiap hari, menurutnya, massa pendukung Prabowo selalu beraksi sesuai dengan prosedur yang sesuai aturan. "Memang kita aksi setiap hari, jadi besok kita demo lagi pas putusan jangan diartikan secara berlebihan, karena kita terstruktur, dan terkoordinasi," bebernya.

Kader Gerindra Riau pantau sidang di MK

Sedikitnya 500 orang kader dan simpatisan Partai Gerindra dari Provinsi Riau sudah bergerak ke Jakarta menjelang sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden di Mahkamah Konstitusi (MK) pada 21 Agustus."Secara bertahap kader dan anggota legislatif Gerindra Riau berangkat ke Jakarta untuk mengikuti langsung sidang putusan MK," kata Ketua DPD Gerindra Riau, Marwan Yohanis dari Pekanbaru, seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/8).Marwan mengatakan massa dari Riau terdiri dari kader, pengurus, simpatisan hingga calon legislatif yang berhasil maupun yang gagal dalam Pemilu Legislatif lalu. Mereka akan bergabung dengan kader lainnya yang dikomandani oleh Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik, untuk melakukan "long march" dari Bundaran Hotel Indonesia ke gedung MK pada Kamis besok (21/8)."Sebenarnya banyak kader yang ingin ikut ke Jakarta, namun pengurus memutuskan untuk membatasi hanya 25 sampai 30 kader dari tiap DPC Gerindra di semua kabupaten/kota yang berangkat," katanya.

Kubu Prabowo pasang layar tancap di MK

Kubu Prabowo Subianto - Hatta Rajasa segera mendengarkan putusan sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi, Kamis (21/8) besok. Anggota tim Prabowo-Hatta, Andre Rosiade menegaskan pada pengumuman nanti relawan dan pendukung bakal tumpah ruah di MK."Jadi besok Insya Allah, kami dari tim relawan Prabowo-Hatta akan tetap mengawal dan mengadakan aksi gerakan moral. Terus melakukan konsolidasi. Harapan kami massa yang akan hadir akan mencapai jumlah fantastis," kata Andre saat jumpa pers di Jalan Sisingamangaraja Nomor 21, Jakarta Selatan, Rabu (20/8).Untuk jumlah, kata Andre, pihaknya belum bisa memastikan. Namun, nanti akan banyak aliansi pendukung dan buruh juga akan terlibat."Banyak yang akan hadir, temen-temen buruh dll. Tapi jumlah pastinya saya belum bisa sebutkan. Ya (massa) nanti dari air mancur sampai Istana penuh," ujarnya.Tidak hanya itu, menurut Andre, pihaknya juga akan menggelar 'layar tancap' di depan MK. Hal itu agar para massa bisa menyaksikan langsung."Nanti kita pasang big screen kaya layar tancap di depan MK, jadi relawan bisa nonton sidang," ucapnya.