Akik dan kumis ungkap identitas Natsir korban Aviastar
Merdeka.com - Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Ka Biddokes) Polda Sulsel, Kombes Polisi Dr R Harjuno yang menangani proses identivikasi jenazah korban pesawat jatuh Aviastar PK-BRM bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) mengatakan, sebagian besar kondisi tubuh jenazah dari 10 korban alami kerusakan karena hangus terbakar. Tetapi masih ada gigi, jaringan kulit dan properti yang tersisa di tubuh korban sehingga memperkuat penentuan identitas jenazah.
Jika korban Lisa Falentin (29), salah satu dasar yang digunakan untuk mengenalinya adalah kalung berbentuk hati dan anting-anting yang dikenali keluarganya, lalu korban Nurul Fatimah dikenali dari cincin kawinnya yang masih melekat, tertulis nama Kamaruddin suaminya, kemudian Pilot Kapten Iriafriadi, Co Pilot Yudhistira Febby Arianto dan teknisi Soekris Winarto dikenali dari sisa pakaian dinasnya yang masih melekat di tubuh, menyusul tiga balita dari struktur giginya, maka jenazah Muhammad Natsir Lawa (56) dikenali dari rambut kumisnya yang masih tersisa.
Muhammad Natsir Lawa, beralamat kompleks Perhubungan PT Angkasa Pura I, Jalan Merparti Blok H 6 No 22, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros adalah kepala Otoritas Bandara (Otban) Seko, Kabupaten Luwu Utara.
Harjuno menerangkan, jasad berlabel B 007 adalah jenazah Muhammad Natsir Lawa yang dalam manives pesawat tertulis M Natsir. Selain dipastikan jenazahnya berdasarkan pemeriksaan dental antropologi forensik, juga diketahui dari rambut kumisnya.
"Tubuh korban memang sudah terbakar tapi masih tersisa rambut kumis yang tidak sempat terbakar, yang sangat dikenali oleh keluarga," tuturnya.
Selain itu, tambahnya, yang dikenali juga dari jasad berlabel B 007 ini dari properti yang melekat di tubuhnya, yakni dari cincin batu yang dikenakannya yang masih tersisa sesuai dengan data antemortem sebelumnya yang dimasukkan ke posko antemortem.
"Tidak terbantahkan jasad berlabel B 007 ini adalag jenazah M Natsir," kata Harjuno.
Ditambahkan, hingga siang ini, dari 10 jenazah yang berhasil teridentifikasi, masih tersisa satu jenazah lagi berada di RS Bhayangkara. Belum diserahkan untuk diberangkatkan ke daerah asalnya karena dokumennya masih sementara diproses.
Satu jenazah itu jasad berlabel B 005 atas nama Yudhistira Febby Arianto, Co Pilot pesawat Aviastar PK-BRM.
"Ibunya yang semalam juga hadir di RS Bhayangkara ini belum tiba, jadi belum diserahkan karena aturannya tidak akan diserahkan jika yang terima bukan keluarga intinya. Kita juga tidak ingin menahan tetapi mau dirampung sebaik mungkin," ujar Harjuno.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan Lengkap KNKT soal Pilot dan Copilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Sempat Mengelak Alat Komunikasi Rusak
Keduanya mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID6723 dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBatik Air Akhirnya Buka Suara Soal Pilot dan Copilot Tidur Selama 28 Menit Saat Penerbangan Kendari-Jakarta
Pilot dan copilot atau first officer Batik Air tertidur secara bersamaan selama 28 menit saat pesawat berada di ketinggian 36.000 kaki.
Baca SelengkapnyaPilot dan Copilot Batik Air Tertidur Berbarengan 28 Menit di Ketinggian 36.000 Kaki, Begini Kronologinya
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI Bikin 'Es Komando', Cara Pembuatannya Jadi Sorotan Diaduk Pakai Senjata Sangkur
Es tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.
Baca SelengkapnyaMasih Berpangkat Brigjen TNI, ini Jabatan Para Lulusan Terbaik Peraih Adhi Makayasa Akmil 1994-1996
Berikut jabatan para lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa Akademi Militer tahun 1994-1996 yang masih Brigjen.
Baca SelengkapnyaSuaminya Kapten Istrinya Lettu, Potret Pasutri Sama-sama Perwira TNI AU ini Begitu Serasi 'Istri Ku Adik Letting Ku'
Sama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.
Baca SelengkapnyaKisah di Balik Batalnya Indonesia Beli Jet Tempur Canggih F-20 dari AS
Pesawat tempur ini nyaris dibeli Indonesia untuk TNI AU. Batal di saat akhir. Kisahnya tragis.
Baca SelengkapnyaIdentitas Korban Lain Kasus Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka di Kramat Jati
Penetapan tersangka dilakukan, setelah DJ berhasil ditangkap di kawasan Bambu Apus, Pamulang.
Baca Selengkapnya