Merdeka.com - Briptu Wahidin, anggota Polsek KP3 Udara Bandara Sentani Jayapura, yang menjadi korban penembakan anggota Paskhas, mesti dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Menurut Kepala RS Bhayangkara Kotaraja, Kota Jayapura, Kompol dr Hery, korban memang harus mendapat pemeriksaan intensif akibat luka tembak didapatnya. Sebab akibat luka tembak itu, Wahidin mengalami luka sobek pada bagian anus hingga rektum. Hal itu lantaran peluru masuk dari paha depan kiri hingga tembus ke anus.

Hery melanjutkan, karena peralatan dan tenaga dokter dimiliki RS Bhayangkara terbatas, Wahidin mesti dirujuk ke RS Polri Kramat Jati.

Hery menambahkan, jika luka tembak didapat Wahidin tidak segera dioperasi dan ditangani dengan baik, maka korban tidak dapat menahan saat ingin buang air besar. Dia khawatir hal itu berdampak buruk bagi korban.

"Korban Briptu Wahidin, dievakuasi, Minggu (4/10) dan kini dalam penanganan tim dokter di RS Polri Kramat Jati," kata Kompol dr Hery di Jayapura, seperti dilansir dari Antara, Senin (5/10).

Sementara seorang polisi sekaligus rekan Wahidin yang juga mengalami luka tembak, Briptu Riqzan, sudah diizinkan pulang.

Kedua anggota polisi bertugas di Polsek KP3 Udara Bandara Sentani itu tertembak anggota Paskhas, saat sedang membubarkan sekelompok warga hendak melakukan pengrusakan di sekitar Bandara Sentani.

Insiden terjadi Jumat (2/10) sekitar pukul 03.00 WIT itu berawal dari laporan adanya sekelompok warga melakukan pengrusakan di kawasan Bandara Sentani, sehingga kedua korban bersama dua rekan lainnya mendatangi Tempat Kejadian Perkara.

Saat berupaya membubarkan massa, datang anggota Paskhas yang kemudian mengeluarkan tembakan hingga mengenai dua anggota polisi.