Akhirnya Presiden Jokowi Turun Gunung Tangani Minyak Goreng Langka dan Mahal
Merdeka.com - Kelangkaan minyak goreng telah mendera dalam negeri sejak penghujung tahun 2021. Padahal, Indonesia termasuk negara penghasil Crude Palm Oil (CPO) terbesar.
Masyarakat dibuat resah, sulit mendapati minyak goreng di sejumlah toko. Berbanding lurus, harga makanan yang diproduksi menggunakan minyak goreng ikut melonjak.
Kelangkaan minyak goreng makin menjadi disinyalir setelah Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sebesar Rp14.000 per liter pada akhir Januari 2022 lalu.
Aturan itu tertuang dalam Permendag Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan HET Minyak Goreng Sawit.
Setidaknya, hal itu yang ditemui berdasarkan penyelidikan Ombudsman.
"Sejak Permendag Nomor 06 Tahun 2022 dikeluarkan, minyak goreng lenyap tak terlihat, padahal harga barang sudah dimurahkan oleh pemerintah," kata Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika dalam jumpa pers virtual, Selasa (15/3).
Hampir tiga bulan isu kelangkaan minyak goreng masih bergulir nampaknya membuat kuping Presiden Joko Widodo (Jokowi) panas. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan usai prosesi tanah dan air serta berkemah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Jokowi akan mengambil sikap.
"Beliau juga memotret dan segera akan memutuskan langkah-langkah apa yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat ini, karena ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama," kata Pramono dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (13/3).
Sidak Minyak Goreng
Sebelum berkemah di IKN, Jokowi bertolak ke Yogyakarta. Ia mengecek ketersediaan minyak goreng di sejumlah pasar dan toko swalayan.
Presiden pun menanyakan harga jual minyak goreng tersebut. Kemudian penjaga minimarket itu menjawab harga minyak goreng saat ini normal.
“Kalau yang dua literan itu Rp28.000, tapi kalau yang satu liter itu Rp14.000,” ucap penjaga minimarket.
Tak hanya menanyakan harga, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga ingin tahu tentang pengiriman minyak goreng tersebut. “Tapi datang lagi kapan?” tanya Jokowi.
“Enggak mesti, Pak,” ucap penjaga toko tersebut.
Selain mengunjungi toko swalayan, Jokowi juga mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di pedagang yang berada di Pasar Beringharjo dan Pasar Sentul Yogyakarta. Di kedua pasar tersebut, Jokowi menemukan harga yang bervariasi, mulai dari Rp14.000 per liter hingga Rp20.000 per liter.
“Barang ada, tapi mahal ya,” ucap Jokowi mengomentari tingginya harga minyak goreng.
“Ada tapi lambat Pak, nanti kalau sudah habis lama lagi,” kata pedagang.
Ratas soal Kelangkaan Minyak Goreng
Benar saja. Usai kepulangannya dari IKN, Jokowi langsung menggelar Rapat Terbatas (Ratas) terkait kelangkaan minyak goreng. Hasil ratas diputuskan memberi subsidi minyak kelapa sawit curah.
"Memperhatikan kenaikan harga komoditas minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit secara global, pemerintah memutuskan untuk mensubsidi harga minyak kelapa sawit curah," kata Jokowi dikutip dalam akun instagramnya, Selasa (15/3).
Dalam akunnya, Jokowi juga mengunggah foto saat rapat terbatas. Pada foto tersebut mantan Gubernur DKI Jakarta sempat memperlihat minyak curah kepada jajaran menteri. Tak hanya itu, Jokowi menegaskan pemerintah terus memperhatikan dengan sungguh-sungguh soal ketersediaan dan distribusi minyak goreng di pasar.
"Pemerintah juga terus memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketersediaan dan distribusi minyak goreng di pasaran," ungkapnya.
Sidak Kapolri
Selanjutnya, usai Ratas, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perdagangan (Mendag) M. Lutfi melakukan sidak ke sejumlah pabrik dan sejumlah pasar.
"Kami akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder yang ada untuk memastikan minyak curah dan kemasan semua ada di pasar," kata Sigit usai bertemu mengikuti rapat bersama Jokowi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/3).
Sigit menjelaskan jajarannya dari kemarin hingga pagi tadi telah melakukan pengecekan secara langsung di pasar. Hal itu dilakukan untuk mengetahui mekanisme pasar terkait perkembangan situasi harga minyak.
"Oleh karena itu sesuai apa yang disampaikan bapak menko perekonomian terkait perubahan harga minyak curah jadi 14.000 untuk harga eceran tertinggi (HET), kami dari kepolisian siap mengawal sehingga jaminan distribusi dan ketersediaan di pasar betul-betul riil di lapangan," bebernya.
Untuk diketahui sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera memutuskan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah terkait masalah minyak goreng yang ada di masyarakat. Hal itu dilakukan setelah Jokowi meninjau beberapa lokasi di Yogyakarta.
"Beliau juga memotret dan segera akan memutuskan langkah-langkah apa yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat ini, karena ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama," kata Pramono dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (13/3).
Pramono menjelaskan setelah acara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Jokowi akan langsung melaksanakan rapat intern untuk memutuskan persoalan tersebut. Berkaitan dengan minyak goreng.
"Dengan demikian setelah kembali dari acara IKN, presiden akan segera melaksanakan rapat intern untuk memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak Goreng," bebernya.
Selain itu, Pramono juga menyebutkan bahwa pemerintah akan meminta para produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk memprioritaskan kebutuhan di dalam negeri.
"Dilihat dari total produksi (CPO) kita yang hampir 50 juta kan hampir 26-28 juta itu diekspor, sehingga dengan demikian bagian untuk ekspor itu harus diprioritaskan untuk kepentingan dalam negeri. Maka harus diminta kepada produsen untuk lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat kita pada saat ini, walaupun harga di luar tinggi sekali," tegas Pramono Anung.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaPR dari Jokowi untuk Presiden Selanjutnya: Selesaikan 126 Juta Sertifikat Tanah di 2025
"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungi Sumbu Kebangsaan IKN, Presiden Jokowi Lakukan Penanaman Pohon Bersama
Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKunjungan Kerja di Sumut, Jokowi Akan Resmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terbang ke Sumatera Utara (Sumut), Kamis (14/10).
Baca SelengkapnyaJokowi: Kalau Ikuti Rutinitas, Sertifikat Tanah di Indonesia Baru Selesai 160 Tahun
Jokowi menyimpulkan lambatnya penerbitan sertifikat tanah jadi penyebab banyaknya kasus sengketa tanah.
Baca Selengkapnya