Airlangga Sebut Tak Ada yang Aneh Andai Ahok Jadi Komisaris BUMN
Merdeka.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditawari Menteri BUMN Erick Thohir memimpin salah satu BUMN. Merespons itu, Ketum Golkar Airlangga Hartarto tak masalah Ahok duduk di jabatan itu.
"Kalau BUMN dari profesional itu kan biasa, kalau BUMN terutama posisi komisaris kan kemarin juga banyak dari tokoh masyarakat, jadi itu bukan suatu yang aneh," kata Airlangga di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (14/11).
Airlangga tidak masalah kader parpol ditarik menjadi petinggi BUMN. Dia bilang, biasanya kader parpol mundur dari partai setelah menjabat komisaris di BUMN.
"Kan biasanya kalau sudah duduk, kader-kader itu akan mengundurkan diri dari parpol seperti ada beberapa tokoh Golkar jadi komisaris dan di saat bersamaan mereka mundur dari DPP," ucapnya.
Tak Lugas Apakah Ahok Harus Mundur dari PDIP
Menko Perekonomian itu tidak menjawab lugas apakah Ahok harus mundur dari PDIP. Dia hanya menyebut, memimpin BUMN mengelola dana besar.
"Kalau bicara komisaris, kan ada mengelola dana itu. Nanti kita lihat," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.
Baca SelengkapnyaAirlangga tak menjelaskan secara rinci apa peran Jokowi di pemerintahan lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut belum ada undangan yang diterima olehnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelumnya Jokowi blak-blakan menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye, berpihak dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan yang penting jatah kursi untuk partai beringin aman.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut, hampir seluruh presiden masuk dalam partai politi
Baca SelengkapnyaAirlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.
Baca SelengkapnyaGanjar menyadari paslon 3 tidak bisa sendirian mengajukan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap bisa mendapatkan jatah lima kursi di kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya