Merdeka.com - Sejak pagi, warga Desa Kertalangu, Denpasar Timur, mengeluhkan kondisi air PDAM yang mengalir ke rumah mereka dipenuhi lumpur. Warnanya coklat pekat. Warga sudah melaporkan kondisi ini ke PDAM Denpasar, namun belum ada satu pun petugas yang datang dan mengecek kondisi di lapangan.

Salah seorang warga, Wira menuturkan, warga tidak mungkin menggunakan air berlumpur itu untuk kegiatan sehari-hari. Sebagian warga memilih membeli air isi ulang. Harganya, kata dia, Rp 4.500 untuk satu galon.

Air itu tentu saja tidak cukup untuk semua kegiatan, sehingga harus dihemat pemakaiannya hanya untuk kebutuhan yang penting. "Ada yang cuma untuk gosok gigi dan cuci muka saja," ujar Wira saat dikonfirmasi, Minggu (29/11).

Beberapa warga memilih tidak mandi karena ketiadaan air bersih. Dia menuturkan, ada warga yang membeli air mineral untuk kebutuhan hari ini. Namun, kata dia, tidak semua membeli air mineral karena harganya mahal. "Kalau air Aqua mahal," singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, Warga Denpasar kerap mengeluhkan kualitas air yang buruk. Salah satunya yang melanda warga di wilayah Denpasar Timur. Sejak pagi tadi, Minggu (29/11), air PDAM yang mengalir ke wilayah Denpasar Timu‎r dalam kondisi berlumpur.

"Iya Pak sejak pagi jam 6 kita terus tunggu, tetapi masih saja berlumpur," ujar Wira, salah seorang warga di wilayah Kertalangu, Minggu (29/11).

Salah seorang petugas PDAM Denpasar justru mengaku tidak tahu dengan kondisi air berlumpur yang mengalir di Denpasar Timur. Tidak ada petugas yang meninjau langsung ke lokasi. Alasannya, hari ini semua petugas libur.

"Hari libur ini pak tidak ada petugasnya. Saya tidak tahu ada kerusakan atau perbaikan," ungkap salah seorang petugas PDAM Denpasar yang enggan disebutkan namanya.