Ahok: Warga Waduk Pluit ancam bunuh kepala dinas pakai golok
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku belum menerima surat panggilan dari Komnas HAM. Surat panggilan tersebut terkait aduan warga Waduk Pluit yang tidak terima tempat tinggalnya digusur oleh Pemprov untuk program normalisasi Waduk Pluit.
"Belum terima," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (13/5).
Politikus Gerindra ini juga menilai harusnya Komnas HAM dapat melihat pihak mana yang dibela. Sebab, sebelah kanan bantaran Waduk Pluit tidak digusur dengan alasan belum tersedia Rusun sebagai tempat relokasi.
"Lalu 400 unit yang sudah kami sediakan, itu dia pakai golok loh mau bunuh saya punya kepala dinas. Jadi siapa yang melanggar HAM di sini?" tanyanya.
Lantas dia menceritakan jika kepala dinas pekerjaan umum mati dibunuh karena Rusun diduduki orang, kemudian Pemprov kirim Brimob. Apakah hal tersebut dinilai melanggar HAM oleh Komnas HAM, sedangkan orang yang menduduki tanah negara tidak dianggap melanggar.
"Saya bingung kalau terjemahan HAM seperti ini, gitu loh. Ya sudah, kita lihat saja maunya apa," katanya.
Ahok menegaskan tidak akan melaporkan balik jika kerja Komnas HAM hanya melihat permasalahan dari satu sisi. Lebih baik, Ahok tetap terus lakukan penggusuran tanpa memberikan uang kerohiman tetapi direlokasi ke Rusun.
"Kalau anda tidak punya rumah, kita sediakan rumah, tapi rumah susun ya saya bilang harus tahu diri. Ya rumah susun di jakarta, orang kaya juga tinggal di apartemen, karena mahal. Anda tidak bisa sekolah kami beri KJP, anda sakit kami beri KJS. Ada orang jompo, kami kasih panti werda. Jadi maunya apa gitu lho. Kita nggak ngerti lagi," keluhnya.
Lantas, dia mempertanyakan aturan yang diinginkan oleh warga Ibukota seperti apa. Sebab, warga yang duduki tanah negara dan digusur dianggap melanggar HAM.
"Jadi ini aturannya seperti apa Jakarta. Jadi Jakarta nggak pernah beres kalau semua menduduki waduk sungai. Mau dipindahin dia tolak, bilang melanggar HAM,"katanya.
Ahok mengatakan pendekatannya biar Komnas HAM selesaikan. "Suruh Komnas HAM selesaikan, kan dia lebih mengerti HAM," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaIsu Ahok ‘Kuda Putih’ Jokowi, Ganjar: Dia Teman Saya, Sudah Lama Bersama
Ganjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Ngegas Kritik Gibran Tak Bisa Kerja, Ini Jawaban Balasan Putra Sulung Presiden Jokowi
Gibran Rakabuming Raka tak mempemasalahkan kritik keras Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Lawan Orang yang Menugasi Jadi Komut Pertamina: Dia Juga Jadikan Saya Narapidana
Di hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya