Ahok akui kekurangan alat berat untuk normalisasi waduk
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) mengakui saat ini alat berat untuk mengerjakan normalisasi waduk dan sungai di Jakarta tidak cukup. Aaat ini Pemprov DKI Jakarta hanya memiliki dua unit kapal keruk.
"Saya sudah bicara sama PU dan BUMN untuk mencukupi kebutuhan kapal keruk," ujar dia di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (20/11).
Ahok menjelaskan kapal keruk yang dibutuhkan harus sesuai dengan kondisi saat ini. Dari hasil risetnya tidak ada kapal keruk impor yang bisa bekerja optimal di sungai dan waduk Jakarta selama ini.
"Kapal keruk impor cuma nyedot dan dorong lumpur. Kalau di sini pas ngeruk dan nyedot bisa dapet buntelan sampah, sofa, kasur sampai kulkas. Makanya butuh desain khusus kapak keruk kita biar bisa motong sampah, kalau enggak bisa mampet," kata dia.
Saat ini Pemprov DKI Jakarta hanya memiliki dua kapal keruk yang dioperasikan Dinas PU. Kapal ini merupakan hibah dari pemerintah Belanda senilai 700.000 Euro. Hibah diberikan pada tahun 2009 pada masa Gubernur Fauzi Bowo.
Kepala Bidang Perawatan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Djoko Soesetyo mengungkapkan, kapal hibah Belanda ini memiliki kelebihan berupa beckhoe. Kapal ini lebih efektif untuk mendorong sedimen ke tepi sungai sebelum diangkut.
Djoko mengatakan kapal keruk yang ada memiliki kelemahan dalam masalah ruang sungai. Kapal hanya dapat bekerja optimal di saluran yang lebar saja.
"Padahal saluran di Jakarta masih ditutupi permukiman. Makanya, kita berharap warga pindah biar saluran kita keruk," kata Djoko.
Saat ini, kedua kapal hibah negeri kincir angin ini sedang dioperasikan di wilayah Kali Mati dan Pademangan, Jakarta Utara. Jumlah kapal saat ini sangat tidak mumpuni dengan kondisi sungai dan waduk saat ini.
Kepala Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta, Unu Nurdin mengatakan pemenuhan kebutuhan kapal keruk sangat penting untuk percepatan pembersihan dan normalisasi sungai dan waduk di Ibu Kota.
"Minimal kita butuh 20 kapal buat ngeruk dan ngangkat sampah," pungkas Unu.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaOgah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan
Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaPenjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank
Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaBeda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca Selengkapnya