Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahli Mikrobiologi: Jangan Kaget Masih Bisa Terpapar Covid-19 Meski Sudah Divaksinasi

Ahli Mikrobiologi: Jangan Kaget Masih Bisa Terpapar Covid-19 Meski Sudah Divaksinasi Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Hasil uji klinis yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin Sinovac direspons positif ahli Mikrobiologi Universitas Sriwijaya Palembang Profesor Yuwono. Hanya saja, masih besar kemungkinan orang terpapar meski sudah divaksin.

Yuwono menyebut keampuhan vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen berbeda dengan hasil uji klinis terhadap vaksin yang sama di beberapa negara. Seperti di Brazil mendapatkan keampuhan sebesar 91,25 persen dan Turki 78 persen.

"Versi BPOM keampuhan vaksin Sinovac di angka 65,3 persen. Dan saya pikir sudah boleh digunakan sesuai standar World Health Organization (WHO) harus di atas 50 persen," ungkap Yuwono, Selasa (12/1).

Dengan keampuhan tersebut, kata dia, orang yang sudah divaksin kemungkinan masih dapat tertular virus corona. Asumsinya dari 100 orang yang divaksin, 35 orang diantaranya masih rentan terpapar.

"Jangan kaget jika masih bisa terpapar walaupun sudah divaksin karena keampuhannya 65,3 persen," ujarnya.

Yuwono menjelaskan, tingkat keampuhan suatu vaksin diukur dari keamanan, imunogenisitas yang dihasilkan mampu memicu antibodi berkisar 90 persen usai disuntik, dan afeksi keampuhan itu sendiri.

"Artinya orang tidak akan mengalami gejala berat setelah divaksin," kata dia.

Karena itu, pemerintah segera mensosialisasikan izin Emergency use authorization (EUA) atau otorisasi penggunaan darurat dari BPOM kepada maayarakat. Pemberian vaksin tidak boleh sembarangan atau vaksin hanya diberikan kepada orang yang belum pernah terpapar Covid-19.

"Orang yang sudah terjangkit tidak lagi masuk prioritas untuk divaksin karena di dalam tubuhnya sudah terdapat antibodi spesifik. Orang-orang yang mau divaksin harus benar-benar secara clear," terangnya.

Yuwono sendiri masih mempertimbangkan pemberian vaksin Sinovac di Rumah Sakit Pusri Palembang yang dipimpinnya. Namun secara pribadi karena berstatus sebagai dokter, dia menyatakan siap divaksinasi pada tahap pertama.

"Sekarang tinggal tergantung prioritas dan pemberitahuan pemerintah ke saya untuk divaksinasi," pungkasnya.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya