Agen umrah Al Aqsha benarkan berangkatkan 3 orang bawa bahan peledak

Merdeka.com - Agen umroh Al-Aqsha membenarkan pihaknya memberangkatkan 3 jamaah umroh yang kini diamankan oleh polisi Brunei Darusalam. Ketiga nama tersebut yakni Pantes Sastro Prajitno, Rustawi Tomo dan Bibit Hariyanto termasuk dalam 22 orang yang diberangkatkan dari Malang.

Istri pemilik travel, Susi mengungkapkan pada Jumat (1/5) pihaknya memberangkatkan 22 jamaah dari Malang. Sebanyak 6 orang dari kantor travelnya di Jalan Sigura-sura Barat 1B Malang, ditambah 16 orang dari Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

"Jamaah berangkat Jumat pukul 23.00 WIB, dari Al-Aqsho membawa 6 jamaah, ke Jabung nambah 16 orang. Termasuk tiga orang tersebut," kata Susi di kantornya, Rabu (6/5).

Susi sendiri sekarang ini sedang sendirian, karena suaminya Agus Sugianto sudah berada di Jeddah sejak 25 April 2015. Biasanya suaminya menjemput para para jamaah yang diberangkatkan dari biro travelnya.

Selain 22 orang jamaah tersebut, travelnya juga memberangkatkan puluhan jamaah lain dari Mojokerto. Total yang diberangkatkan dalam rombongan ada 53 orang.

"Keseluruhan rombongan 53 jamaah, berangkat pukul 6.30 WIB dari Juanda ke Brunei. Sampai Brunei 10.15 WIB. Mereka transit di Brunei untuk ganti pesawat lebih besar, harusnya berangkat 12.30 WIB ke Jedah," katanya.

Susi sendiri belum bisa memberikan keterangan lebih banyak tentang insiden penangkapan tersebut. Bahkan pihaknya terkesan menutupi dengan menyatakan kalau keseluruhan rombongan secara lengkap sudah tiba di Jedah.

"Besok saja bapak ke sini lagi, suami saya sudah datang. Sekarang perjalanan," katanya tampak panik meninggalkan kantornya.

Tiga WNI asal Malang yang akan menjalankan ibadah umroh diamankan Kepolisian Brunei Darussalam karena membawa bahan peledak Kamis (2/5). Petugas menemukan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk merakit bom berupa empat butir peluru, pisau lipat dan gunting.

Pihak Kepolisian Brunei dan Jabatan Keselamatan Dalam Negara atau Badan Intelijen Brunei melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNTP) dan Densus 88 Indonesia. Rencananya ketiganya dijemput oleh BNPT dan Densus 88, diperkirakan Rabu (6/5) akan tiba di Jakarta.