Afidah, anak buruh tani lulusan terbaik UIN Walisongo ber-IPK 3,84
Merdeka.com - Siti Afidah (22) meski hanya seorang anak buruh tani berhasil menyandang cumlaude dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,84. Sehingga, oleh pihak kampus, Afidah ditetapkan sebagai wisudawati terbaik di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kota Semarang pada Kamis, (29/1) lalu.
Afidah merupakan anak pertama dari pasangan Baidhowi dan Aminah. Penghasilan ayahnya pun jika secara logika, tidak cukup untuk membiayai kuliah anaknya.
Sebab, sebagai buruh kedua orangtua Afidah penghasilanya hanya Rp 35.000 per hari dari hasil bekerja di sawah dan kebun. Meski hidup dalam kondisi demikian, kekuatan tekad dan semangat membuat Siti Afidah untuk berprestasi.
Warga asli Desa Brangsong RT 12 RW 5 Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal ini mulai duduk di bangku kuliah sejak tahun 2010 untuk jurusan atau program studi Muamalah di Fakultas Syariah. Gadis berusia 22 tahun itu beruntung bisa masuk di kampus tersebut lantaran dibantu pemerintah melalui program Bidik Misi, hingga lulus dan berpredikat cumlaude dengan indeks prestasi kumulatifnya 3,84.
Saat awal kuliah, Afidah mengaku hanya punya bekal keyakinan dan tekad yang kuat untuk bisa melanjutkan sekolah. Jalan untuk belajar pun rela ditempuh walaupun berliku.
Saat beasiswa tak kunjung turun dari pihak kampus, Afidah mencari penghasilan lain dengan mengajar anak-anak kecil sekitar Pondok Pesantren Rumah Tahfidz Al Amna pimpinan Hj Siti Mariana Sofa di Jalan Taman Jeruk ll A10 Nomor 23 A, Perumahan Jatisari Permai, Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. Upah atau bisaroh sebagai guru les privat baca tulis Alquran itulah sedikit demi sedikit dikumpulkan untuk menutupi kebutuhan hidupnya.
Dia melakukan hal itu seusai salat Ashar dan Maghrib lantaran tidak lagi bisa mengandalkan sokongan uang atau biaya hidup dari orangtuanya.
"Saya hanya bisa syukur, bisa diberikan jalan untuk kuliah ini. Kalau ada tekad untuk sekolah lagi, pasti akan ada jalannya. Yakin saja," ujar Afidah saat ditemui merdeka.com disela-sela mengajar baca tulis Alquran, Jumat (30/1).
Tekat kuat itulah yang menurut Afidah menjadi modal untuknya berani bertaruh melanjutkan kuliah. Kekurangan dana tak menjadi penghalang untuk belajar.
"Kalau memang ingin belajar, niat dan tekadnya harus ada. Pasti nanti ada jalannya," pungkas alumnus Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kendal ini.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulu Lulusan Terbaik Akpol 1991, Jenderal Bintang 3 ini Kini jadi Anak Buah Teman 1 Angkatannya
saat Taruna, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian.
Baca SelengkapnyaDulu Sering Dibully, Anak Kuli Bangunan ini Sukses jadi Wisudawan Terbaik UGM, Bikin Ortu Bangga
Kisah anak kuli berhasil menjadi sosok sukses dengan meraih gelar wisudawan terbaik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaDepan Anak Buah yang Naik Pangkat, Jenderal Polri Lulusan Terbaik Beri Pesan Mendalam soal Tanggungjawab
Memimpin upacara, Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada menitipkan pesan mendalam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Sosok Rifki Apriansyah, Anak Sopir jadi Peraih Adhi Makayasa Bintara Polri
Rifki Apriansyah diganjar Adhi Makayasa Bintara Polri di momen kelulusannya sebagai siswa.
Baca SelengkapnyaSatu Angkatan & Lulusan Terbaik Akmil 1992, Mayjen TNI ini Kini jadi Anak Buah Jenderal Maruli Simanjuntak
Nasib tak ada yang tahu, dulu jadi peraih Adhi Makayasa kini pangkatnya di bawah rekan seangkatan. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaNyaris Tak Kuliah karena Keterbatasan Dana, Begini Perjuangan Anak Penjahit Jadi Lulusan Terbaik Unej dengan IPK 3,99
Saat ia meminta izin pada orang tuanya, mereka mengaku tidak punya uang untuk membiayai kuliah
Baca SelengkapnyaPendaftaran Taruna Akmil 2024 Kembali Dibuka, Simak Cara Daftar dan Persyaratannya Berikut Ini
Pendaftaran akan dibuka mulai 22 Maret sampai dengan 20 April 2024.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaNasib Pedih Gadis Cilik Rela Asuh & Gendong Adik ke Sekolah, Ibu Wafat Usai Berjuang dari Penyakit Kanker
Di usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.
Baca Selengkapnya