AF beri Maharany Rp 10 juta dinilai sebagai kejanggalan
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar kasus suap impor daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Pertama-tama lembaga antikorupsi menangkap Ahmad Fathanah bersama mahasiswi Maharany. Ahmad disinyalir orang dekat Luthfi yang disuruh menerima uang Rp 1 miliar dari pengusaha.
Berjalannya waktu, ada saja pihak yang menilai jika Luthfi merupakan korban yang dijebak oleh pihak-pihak tertentu. Seorang peneliti yang juga simpatisan PKS Fibrant membeberkan sejumlah kejanggalan.
Pertama kata Fibrant, sangat jarang dilakukan, uang suap diberikan dalam bentuk rupiah. "AF menerima uang Rp 1 miliar dalam bentuk rupiah. Dalam kasus-kasus penyuapan yang pernah terungkap sebelumnya, suap di atas Rp 100 juta biasanya dalam bentuk dolar," katanya kepada merdeka.com, Kamis (7/2).
Selain itu yang lebih aneh, menurutnya, ketika Ahmad sudah menerima uang, tetapi masih sempat jalan-jalan bakan janjian dengan seorang wanita. Seperti diketahui Ahmad bertemu dengan mahasiswi Moestopo Maharany di Hotel Le Meredien.
"Tidak segera menghilangkan jejak, misalnya, dengan menaruh uang di deposit box atau memecahnya pada beberapa tangan dalam jaringannya. Seperti modus penghilangan jejak yang diungkapkan Nazaruddin pada kasus Hambalang. AF seperti orang yang memang menunggu ditangkap di tengah-tengah keramaian orang," katanya.
Menurutnya, yang paling janggal dalam kasus tersebut adalah Ahmad memberi uang ke Maharany. Padahal sebelumnya kedua orang itu mengaku tidak saling kenal. Maharany pun menghubungi Ahmad setelah mendapat nomor telepon dari seorang waiters di Senayan City.
"Ini kejanggalan yang paling mengundang tanda tanya. Setelah menerima uang Rp 1 miliar, AF mengajak bertemu perempuan yang tidak dikenalnya dengan tujuan yang tidak jelas dalam sebuah cafe hotel dan memberinya uang Rp 10 juta dengan cuma-cuma," tuturnya.
Ditangkapnya wanita dalam operasi tangkap tangan KPK, jelas berbuntut pada spekulasi miring soal gratifikasi seks. Dan dia melihat memang Luthfi menjadi sasaran tembaknya untuk membangun opini masyarakat.
"Kejanggalan-kejanggalan itu telah sukses membantu orang-orang yang tidak suka PKS untuk membentuk opini, LHI telah melakukan kejahatan keji menerima suap dan gratifikasi seks," katanya.
"Apa motivasi sesungguhnya AF dalam menciptakan kejanggalan-kejanggalan itu?" tanya Fibrant.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaKeterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca SelengkapnyaSkandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaAhli waris anggota KPPS baru akan menerima uang santunan setelah 40 hari kerja setelah pengajuan dilakukan.
Baca SelengkapnyaAlasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan keterangan dari para menteri yang sudah dipanggil oleh MK.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca Selengkapnya