Adnan Buyung: SBY banyak pencitraan
Merdeka.com - Keterbatasan kewenangan selama menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menghambat Adnan Buyung Nasution tidak bisa membuka nasihat-nasihat yang dia berikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan, halangan itu tercantum pada peraturan perundang-undangan.
"Saya tahu menurut ketentuan hukum anggota Wantim enggak boleh memberikan keterangan, pernyataan dan menyebarluaskan isi ke pihak manapun," ujar Adnan di Pullman Hotel, Jakarta, Jumat (25/5).
"Dia itu banyak pencitraan. Beliau memang orang baik tapi sebagai pemimpin bangsa harus berani untuk selesaikan masalah," kritik Adnan.
Tiga tahun setelah Adnan melepaskan posisinya sebagai anggota Wantimpres, Adnan kini berani membuka tabir-tabir yang sebelumnya tertutup. "Di lain pihak saya juga sadar untuk berikan pertanggungjawaban moral kepada rakyat," tandasnya.
Menurut Adnan, Indonesia yang menganut azas demokrasi dan good governance memberikan ruang untuk membuka tabir tersebut. Masyarakat juga berhak mengetahui, apa saja yang dilakukan SBY selama menjadi presiden.
"Keberadaan Wantimpres itu dibayar oleh rakyat, sesuai azas demokrasi dan good governance saya wajib memberikan kepada rakyat," sahut dia.
Adnan mengaku tidak bisa melepaskan begitu saja apa yang sedang terjadi di Indonesia sampai sekarang ini. Demi kemajuan, dia berusaha menyampaikan kritik kepada presiden melalui buku yang ditulisnya tersebut.
"Kita harus terus memberikan kritik kepada presiden. Rakyatlah yang memimpin presiden," lanjutnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies soal Dana Awal Kampanye Paling Sedikit: Ini Perjuangan Betulan, Kami Bangga
Menurutnya, hal tersebut juga yang membuatnya dan Cak Imin memiliki ikatan yang kuat dengan aspirasi rakyat.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaAnies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaGibran Perintahkan Relawan: Suara Pemilih Harus Dikawal sampai TPS-nya Tutup!
Gibran Rakabuming Raka optimistis bisa menang bersama capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024 sekali putaran.
Baca SelengkapnyaGus Yahya Bantah Arahkan Pengurus Menangkan Prabowo-Gibran: Sejak Awal, PNBU Tak Terlibat Dukung Mendukung
Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaAnies ke Pendukungnya saat Hari Pencoblosan 14 Februari: Harus Hati-Hati, Jaga Suara Kita
Anies mengimbau pendukung berhati-hati. TPS harus betul-betul diawasi dengan benar.
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnya