Merdeka.com - Jemaah haji Indonesia yang membutuhkan bantu kursi roda saat thawaf dan sai tidak perlu khawatir. Sebab di Masjidil Haram, terdapat layanan resmi pendorong kursi roda.

"Ada layanan jasa resmi pendorongan kursi roda di Masjidil Haram yang dapat dimanfaatkan jemaah untuk pelaksanaan thawaf dan sa'i," kata Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Akhmad Fauzin, Kamis (23/6).

Jasa pendorongan kursi roda bisa ditemukan jemaah di tiga terminal yakni di Syib Amir, Jiad, dan Bab Ali. Adapun waktu layanannya dari sore hari setelah waktu Asar sampai malam hari. Sementara pagi dan siang, tidak ada pelayanan dikarenakan cuaca yang sangat panas.

"Jemaah yang memerlukan jasa layanan pendorongan kursi roda dapat langsung menuju terminal angkutan shalawatnya masing-masing," katanya.

Biaya SAR200 sampai SAR250

Di terminal-terminal itu, jemaah akan dibantu petugas sektor khusus yang berjaga di Masjidil Haram. Petugas akan memfasilitasi serta menghubungkan jemaah dengan jasa resmi pendorongan kursi roda Masjidil Haram. Dia pastikan petugas berjaga di sana 24 jam.

"Petugas haji sektor khusus juga akan mendampingi jemaah melakukan transaksi langsung dengan jasa resmi pendorongan kursi roda Masjidil Haram untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan jemaah," tegasnya.

Sebagai informasi, kisaran harga layanan kursi roda antara SAR200 sampai dengan SAR250. Tergantung sepi atau ramainya pengguna jasa.

Jemaah Bisa Hubungi WA Center

Apabila di terminal tidak terdapat jasa resmi pendorongan kursi roda, lanjut Fauzin, petugas Sektor Khusus akan mencarikan ke dalam Masjidil Haram dan jemaah dapat menunggu. Guna mengetahui informasi lebih lanjut, jemaah bisa menanyakannya melalui WA Center di nomor +966 503 5000 17.

"Informasi ini diberikan agar jemaah memahami keberadaan jasa pendorong kursi roda resmi dan terhindar dari praktik percaloan yang kadang jauh lebih mahal dan ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab," terangnya.

Fauzin berharap, jemaah haji yang membutuhkan jasa pendorongan kursi roda di Masjidil Haram berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas agar dapat terlayani dengan baik. Dia menyarankan jemaah tidak menggunakan jasa pendorongan yang tidak resmi.

Bagi jemaah yang ingin menggunakan layanan tersebut, berikut alur yang harus dipahami:

©2022 Merdeka.com/HO-Kemenag