Merdeka.com - Polisi mendapat menjadi satgas Form Police Unit (FPU) Indonesia untuk mengikuti misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan satu kebanggaan. Namun tak perlu berlebihan ketika pulang dari Darfur, Sudan.

Wakapolri Komjen Badrodin Haiti bercerita ada perwira menengah yang terlalu bangga sehingga salah kostum saat bertugas. Menurutnya, ini justru tidak baik karena perwira tersebut memiliki bawahan.

"Kapolsek itu sekembalinya ke Indonesia dan bertugas di daerah selalu memakai pakaian Satgas FPU bermotif cokelat muda tersebut," kata Badrodin dalam sambutannya di upacara penganugerahan Satya Lencana Bhakti Buana untuk Kontingen FPU Indonesia VI, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/12).

Mantan Kabaharkam berpesan agar pakaian disesuaikan tanpa harus menunjukkan jati diri sebenarnya. "Ini bagus bangga. Tetapi ini (pakaian) digunakan selama saudara menggunakan tugas FPU. Setelah mendapat tugas hendaknya disesuaikan dengan tempat anda yang bertugas," katanya.

Badrodin menambahkan satgas Form Police Unit (FPU) Indonesia yang mengikuti misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Darfur, Sudan, selalu menempati rangking teratas dari 14 satgas negara yang mengikuti pendidikan. Termasuk 140 satgas Form Police Unit (FPU) Indonesia ke-IV yang berangkat sejak 27 November 2013 hingga 8 Desember 2014.