Ada apa dengan "Bonek" si bondo nekat?
Merdeka.com - Lagi-lagi suporter meregang nyawa saat menyaksikan pertandingan sepakbola di stadion. Belum hilang dalam ingatan kita, tragedi di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (27/5). Tiga orang tewas dalam tragedi ini.
Akhir pekan lalu, satu suporter dari Persebaya 1927 tewas. Salah satu Bonek atau bondo nekat itu bernama Purwo Adi Utomo. Dia ditemukan tewas dengan luka lebam di muka, pinggang dan pipi akibat terinjak-injak penonton yang panik oleh tembakan gas air mata aparat kepolisian. Pelajar yang akrab dipanggil Tomi itu merupakan warga Babadan Rukun 6, Surabaya.
Tomi tercatat bersekolah di SMKN 5 Surabaya, Jawa Timur. Dia datang ke stadion untuk menyaksikan laga lanjutan Indonesia Premier League (IPL) antara Persebaya 1927 vs Persija Jakarta di Gelora 10 Nopember, Minggu (3/6) sore yang berakhir imbang 3-3.
Saat bentrokan antara Bonek Mania dengan polisi reda, Tomi ditemukan di tribun kelas ekonomi dalam keadaan kritis. Sempat dibawa ke RSUD dr Soetomo, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Sejarah Bonek
Istilah Bonek adalah akronim dari bahasa Jawa. Bonek atau bondo nekat. Bahasa Indonesianya adalah modal nekat. Kelompok ini adalah sebutan dari suporter Persebaya.
Tetapi dalam perkembangannya, Bonek dipersepsikan suporter yang sering ribut. Benarkan demikian?
Sama halnya dengan suporter tim lainnya, Bonek kerap bersitegang saat bertemu dengan suporter lain. Saat era perserikatan, lawan bebuyutan Bonek adalah suporter PSIS Semarang dan Bobotoh asal tim Bandung.
Pada era Liga Indonesia, musuh bebuyutan Bonek berubah. Adalah Aremania Malang, The Jakmania dan Suporter PSM Makassar. Tetapi di era Ligina, Bonek justru berdamai dengan Bobotoh, suporter PSM Makassar dan suporter PSIS Semarang.
Dalam sejarah pula, tidak selamanya Bonek bertindak anarkis di kandang sendiri saat timnya menelan kekalahan. Pada tahun 1995, saat Ligina II, Persebaya dikalahkan Putra Samarinda 0-3 di Gelora 10 Nopember. Tidak ada keributan di sana. Bonek hanya berteriak dan mengeluarkan yel-yel agar pelatih Persebaya mundur.
Tidak itu saja, saat bermain di Divisi I, Persebaya pernah kalah 1-2 dari PSIM. Kekalahan ini juga memicu keributan. Padahal, kedua suporter ini pernah punya sejarah kelam ketika Bonek tewas dalam kerusuhan antar suporter di era perserikatan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arti Bunyi Tokek Menurut Jumlahnya, Bisa Pertanda Baik dan Buruk
Arti bunyi tokek sering kali dianggap memiliki makna khusus dalam berbagai kepercayaan dan budaya.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca Selengkapnya40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel
Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Otot Kaki Ketarik dan Cara Mengatasinya, Baca Lebih Lanjut
Otot kaki ketarik umumnya terjadi ketika otot atau tendon terlalu meregang atau robek.
Baca SelengkapnyaBadan Gemetar karena 2 Hari Tak Masak, Nenek Ini Bertahan Hidup dengan Rebusan Daun Singkong
Tinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaTukang Bakso Penuh Tato Dapat Rezeki Nomplok Dagangannya Diborong Mayjen TNI Kunto 'Rezeki Anak Salih'
Sang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca SelengkapnyaSakit Hati, Pria di Bone Bacok Istri hingga Tewas
Pria inisial DW (50) ditangkap setelah menganiaya istrinya ID (45) hingga tewas di kebun pisang Dusun Matekko, Desa Paccing, Awangpone, Bone, Rabu (31/1).
Baca SelengkapnyaCara Hilangkan Lendir dan Bau Amis Belut Tanpa Jeruk Nipis, Hanya dengan 1 Bahan Dapur
Lendir dan bau amis belut pada belut sering kali sulit untuk dihilangkan. Yuk simak caranya!
Baca Selengkapnya