Achmad Fahmi, dokter pemimpin operasi parkinson pertama di Indonesia
Merdeka.com - Museum Rekor Indonesia (MURI) menyematkan penghargaan kepada dokter muda di National Hospital Surabaya, Jawa Timur, dr Achmad Fahmi Sp BS, Sabtu (11/4). Penghargaan itu diberikan, karena Fahmi sukses memimpin operasi parkinson kali pertama di Indonesia.
Fahmi juga dianggap sebagai pionir implementasi Deep Brain Stimulation (DBS) dan pengembangan Stereotactic Brain Lession untuk parkinson dan Movement Disorder di Indonesia.
Kata dokter spesialis bedah saraf di Indonesia ini, pihaknya (National Hospital) berhasil menangani sekitar 100 tindakan operasi parkinson, tremor dan penyakit gerak lainnya. Operasi yang diterapkan menggunakan teknik bedah saraf dengan alat stereotaktik.
"Teknik ini memiliki kelebihan meminimalkan luka bedah hanya satu centimeter di kepala dan dilakukan dengan kondisi pasien sadar penuh," kata dokter yang menguasai teknik pembedahan thalamotomy dan stereotaktik ini.
Tak hanya itu, lanjutnya, akurasi dari alat yang memiliki manfaat sangat tinggi itu, juga dapat menghindarkan resiko terjadinya manipulasi otak saat operasi berlangsung.
"Sehingga lebih aman dibandingkan metode pembedahan konvensional. Dengan teknik ini pula, bisa digunakan untuk biopsi otak dan penanganan stroke," ujarnya.
Saat ini, masih kata dia, National Hospital sudah memiliki alat radiologi berteknologi terbaru seperti Magnatic Resonance Imaging (MRI), tiga Tesla Wide Bore yang pertama ada di Indonesia dan MS CT Scan 128 Slices Low Dose Radiation yang berguna untuk mendapatkan hasil maksimal dalam operasi.
Sementara itu, MURI sendiri, tepat di Hari Parkinson Dunia, yang diperingati setiap 11 April ini, juga memberikan penghargaan kepada Nasional Hospital Surabaya sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang melakukan operasi parkinson, tremor dan pemasangan DBS.
Penyematan penghargaan diberikan Paulus Pangka selaku perwakilan MURI kepada Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, untuk kemudian diserahkan kepada Chief Executive Officer (CEO) Nasional Hospital, Rudy Surjanto dan dr Achmad Fahmi.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya
Semasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaDokter Ungkap Penyebab Anak Rentan Kena Polio
Mencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kini Jadi Salah Satu Dokter Lulusan Terbaik, Ini Sisi Lain Nur Alimah Priambodo Atlet Sidoarjo Peraih Medali Emas SEA Games
Ia sudah memiliki keistimewaan sejak dalam kandungan
Baca SelengkapnyaDokter Ini Yakin Ada Kehidupan Setelah Mati, Terungkap Saat Manusia Sakaratul Maut
Pertanyaan yang selalu menggelitik pikiran manusia sepanjang sejarah adalah apa yang terjadi setelah kita mati.
Baca SelengkapnyaNamanya Sama dengan Presiden, Begini Sosok Joko Widodo Profesor Baru UMM
Dulu ia ingin jadi dokter demi mengobati ibunya yang sakit-sakitan, kini ia menjadi profesor.
Baca SelengkapnyaDokter Muda di Jambi Tewas Kecelakaan Usai Difitnah Diteraki Maling Dikejar Warga dan Polisi
Korban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya.
Baca SelengkapnyaDokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi
Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaPria Ini Tak Bisa Buang Air Besar Selama 22 Tahun, Dokter Lakukan Operasi Mengerikan Untuk Angkat Kotorannya
Pasien ini mengalami sembelit sepanjang hidupnya dan obat pencahar tidak mempan mengatasinya.
Baca Selengkapnya