Aceh segera buka pasar pusat batu giok
Merdeka.com - Demam batu giok di Aceh telah membawa berkah sendiri bagi pecinta batu cincin. Berbagai macam jenis, warna dan corak tersedia di Aceh. Terutama batu giok jenis idocrase, solar dan bio solar yang memiliki harga jual jutaan hingga puluhan juta.
Penjual batu giok, baik yang sudah diasah menjadi cincin maupun bongkahan batu berjamur bak musim hujan di Aceh saat ini. Seperti terdapat di Jalan Panglima Polem, Peunayong Banda Aceh.
Setiap malamnya sekitar pukul 19.30 WIB, setelah semua toko di kawasan ini tutup, emperan toko disesaki oleh penjual batu cincin. Pengunjung pun ramai mendatanginya, baik hanya sekadar melihat, tidak sedikit juga sengaja datang hendak mencari batu cincin yang dijual di kawasan ini.
Di kawasan ini juga ada dijual ikatan cincin yang terbuat dari titanium. Ada berbagai macam corak dan model, baik warna kuning maupun warna putih polos dengan ukuran yang beragam.
Saat berkunjung di kawasan ini, tidak hanya ikatan cincin dan batu giok asli Aceh yang dijual. Akan tetapi juga ada pengrajin pengikat batu cincin berada di kawasan ini. Setelah membeli ikatan cincin sesuai dengan ukuran jari masing-masing, langsung bisa memasang batu cincin di tempat ini.
"Banyak orang jualan di sini baru-baru awal tahun 2015 setelah booming batu giok di Aceh," kata seorang penjual batu cincin, Sulaiman, Rabu (28/1) di Banda Aceh.
Soal harga memang variatif, tergantung model dan warga yang tersedia. Biasanya penjual atau pecinta batu cincin menyebutkan giok super, baik jenis Solar, Bio Solar maupun Idocrase.
Kalau yang super, harganya bisa mencapai puluhan juta. Namun ada juga harga batu cincin yang ekonomis dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah, namun tetap indah dan terlihat trendy saat digunakan.
"Kalau barang sebelum diasah menjadi cincin juga harga macam-macam, dari Rp 200.000 sampai dengan puluhan juta," jelasnya.
Adapun jenis batu cincin giok yang ada di Aceh, seperti dari Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Barat dan Aceh Selatan adalah Idocrase Polos, Idocrase Bunga, Nephirite Super, Batu Bergambar, Pancawarna, Sulaiman, Cempaka, Guliga, Solar, Bio Solar, Levender dan Mega Mendung.
Besarnya pasar dan peminat batu giok di Aceh langsung disambut positif oleh Pemerintah Aceh. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh sebagai leading sector berencana akan membuat pusat pasar batu giok Aceh pada tahun 2015 ini.
"Kita berencana akan membuat pusat penjualan batu cincin di Aceh. Sehingga siapapun yang datang ke Aceh nantinya mengetahui harus membeli batu cincin di mana. Rencananya Tahun 2015 ini kita bangun pusat pasar batu cincin di Pasar Batoh yang tidak digunakan sekarang," kata Kepala Dinsperindag, Safwan, Rabu (28/1) di Banda Aceh.
Menurut Safwan, fenomena meningkatnya pecinta batu di Indonesia akan membuka peluang kerja untuk rakyat Aceh. Sehingga semakin banyak tertampung tenaga kerja di Aceh dan semakin banyak lapangan pekerjaan terbuka dan ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Target dari pemerintah, jelasnya, setelah even pameran batu cincin yang digelar tanggal 3 Februari ini. Dia akan langsung berkoordinasi dengan penjual batu cincin di Aceh agar mau pindah berjualan di pasar Batoh, Banda Aceh.
"Gedung sudah ada, tinggal kita gunakan saja, cukup luas lahannya, jadi Maret 2015 ini kita targetkan sudah berfungsi pusat batu cincin Aceh," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencicipi Rumbia, Buah Pohon Sagu Favorit Masyarakat Aceh yang Penuh Khasiat
Buah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaAceh Diguncang 1.202 Gempa Sepanjang 2023
Sebanyak 1.202 gempa bumi terjadi di wilayah Aceh.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bangun Politeknik Unggulan di Aceh
Prabowo berharap pembangunan politeknik di Aceh ini bisa segera dijalankan. Dia berharap bisa memberikan sesuatu yang berharga bagi masyarakat Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang
Kerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.
Baca SelengkapnyaRatusan Warga Aceh Barat Tolak Kedatangan 69 Warga Etnis Rohingya
Polisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaBesok, Prabowo Bareng SBY Bakal Hadiri Peringatan 19 Tahun Tsunami Aceh
Keduanya diagendakan menghadiri acara peringatan tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaWarga Kota Banda Aceh Dilarang Rayakan Malam Tahun Baru
Perayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak
MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca SelengkapnyaBangga! Perusahaan Asal Banda Aceh Ekspor Perdana Kerang Hidup ke Vietnam
Bea Cukai terus berupaya membantu kemajuan dan perkembangan industri dalam negeri
Baca Selengkapnya