Abraham: Saya pilih jadi ketua KPK karena bisa tangkap presiden
Merdeka.com - Abraham Samad bakal menolak ditawari menjadi Jaksa Agung oleh pemerintah yang baru. Abraham memilih tetap menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena bisa menangkap presiden atau wakil presiden jika terlibat korupsi.
"Saya lebih memilih jadi Ketua KPK karena bisa menangkap Presiden dan wakil presiden. Kalau Jaksa Agung sulit," ujar Abraham usai buka puasa bersama di KPK, Jumat (11/7).
Abraham merasa tidak diintervensi siapapun dan apapun dalam memberantas korupsi di KPK. Dia mencontohkan seperti Wakil Presiden Boediono saat ditanya Jaksa KPK di persidangan kasus korupsi Century.
"Contohnya waktu wapres Boediono diperiksa Jaksa Roni kan bisa dilihat gesturnya. Tidak sedikitpun gentar. Saya bangga di situ," ujarnya.
Abraham ingin sebaik-baiknya menyelesaikan tugas menjadi ketua KPK, memberantas korupsi di negeri ini. Saat ditanyai apakah mau jika dirinya ditawari menteri oleh Presiden terpilih, Abraham tetap akan menolak.
"Saya ingin menyelesaikan tugas saya di sini," ujarnya.
Dalam pengusutan berbagai kasus korupsi, KPK banyak memanggil sejumlah petinggi-petinggi negara ini. Bukan saja diperiksa, bahkan KPK telah menetapkan tersangka atau menangkap petinggi negara yang tengah melakukan transaksi suap.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY Mengaku Diminta Prabowo Siapkan Kader Terbaik Demokrat untuk Bantu Pemerintahan Mendatang
Posisi Partai Demokrat di pemerintahan saat ini diharapkan AHY mampu membantu kabinet Prabowo-Gibran ke depan.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Sebut Jokowi Boleh Kampanye Tanpa Cuti, Ini Alasannya
Airlangga menyebut, hampir seluruh presiden masuk dalam partai politi
Baca SelengkapnyaJK Usul Ambang Batas Presiden di Pemilu 2024 Tidak 20%: Dulu Saya Calon Banyak, Satu Pilihan
JK menyebut, presidential Threshold (PT) atau ambang batas seharusnya tidak 20%.
Baca SelengkapnyaJokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket
Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaKetahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya
Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaAHY Ungkap Isi Pembicaraan Saat Bertemu Prabowo di Kemenhan
AHY mengaku tidak membicarakan mengenai susunan kabinet.
Baca Selengkapnya