ABG di Depok yang Disiram Air Panas Masih Trauma, Kalau Ditanya Enggak Mau Ngomong
Merdeka.com - RV (14) anak baru gede (ABG) yang diduga disiram air panas kini masih dalam masa pemulihan. Korban sudah menjalani operasi debridement kemarin. Namun untuk kondisi kejiwaan saat ini korban masih mengalami trauma.
"Adatrauma, kalau ditanya orang yang enggak dikenal dia enggak mau ngomong, kecuali tantenya," kata Direktur RSUD Depok, Devi Maryori, Selasa (7/2).
Korban hanya mau berbicara dengan orang tertentu saja yang dikenal. Sedangkan jika ditanya orang lain dia hanya mengangguk saja.
"Yang hanya kalau orang yang liat dia paling dia cuma ngangguk, cuma geleng kepala, tapi enggak ada suaranya. Cuma ngobrol ditanya sama tantenya (Bu Yuyun), saudara dari bapaknya," ujarnya.
Menurut penuturan keluarganya, korban memang sering disiksa oleh ibunya. Korban sering dimarahi oleh ibunya karena korban sering melarang ibunya bermain sosial media. Korban adalah dua bersaudara, namun ibubya sering marah-marah ke korban.
"Ibunya sering marah-marah ke dia karena mungkin menurut dia sih ceritanya dia sering melarang ibunya main Facebook kan. Jadi ibunya itu kayak enggak suka kalau anaknya larang-larang, makanya itu sering disiksa, seperti itu. Sebelumnya, sudah sering dipukulin. Nah, klimaksnya itu disiram air panas terakhir. Kejadiannya si menurut infonya malam sabtu, jadi dua hari sebelum ke sini (RSUD Depok) tuh sudah kejadian di rumah di Cipayung," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Kapolres Metro Depok AKBP Eko Wahyu Fredian menuturkan, pihaknya siap memberikan pendampingan psikis melalui Unit PPA Polres Metro Depok. Sejauh ini sudah ada dua saksi yang diperiksa yaitu kerabat korban dan Ketua RT tempat ditemukan korban.
"Berkaitan dengan bantuan psikis, perlindungan anak juga siap membantu. Kami dari sisi penegakan hukum, saat ini kami sedang diperiksa, pertama saksi yang menemukan anak ini," katanya.
Dia menjelaskan, korban ditemukan pertama kali oleh warga di sekitar Kp. Sawah, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas. Informasinya, korban mau dikembalikan oleh ibunya ke keluarga ayahnya. Karena ayah korban ini sudah meninggal empat tahun lalu. Namun untuk keterangan pastinya masih menunggu korban pulih pasca operasi.
"Jadi si anak ini, ditemukan oleh masyarakat. Karena informasinya yang bersangkutan oleh ibunya mau dikembalikan ke keluarga dari suaminya. Karena ayah dari si anak ini informasi dari tantenya yang sekarang menemani korbannya sudah meninggal 4 tahun lalu," tukasnya.
Eko menuturkan, kuat dugaan RV adalah korban kekerasan anak. Pihaknya saat ini masih mencari ibu kandung RV yang informasinya ada di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
"Sementara mengarah ke kekerasan anak. Masih dilakukan penyelidikan (keberadaan ibu kandung), informasi terakhir kan di Cipayung, cuma sejauh ini belum tahu, untuk tepatnya masih dilakukan penyelidikan," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan tangki air raksasa di Depok memicu polemik. Fasilitas itu dibutuhkan untuk penyediaan air bersih, di sisi lain warga khawatir dengan potensi bencana.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beruntung rombongan tersebut akhirnya berkenan untuk kembali dan menjemput Gunawan di Pos Polisi.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaBerikut momen saat seorang Ibu meminta Kapolri agar anaknya jadi polisi gantikan kakaknya yang gugur oleh KKB.
Baca SelengkapnyaFenomena golput masih banyak ditemui dan menjadi salah satu tantangan yang serius di setiap pemilu
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca Selengkapnya