9 Orang di Papua diamankan terkait kepemilikan bom rakitan
Merdeka.com - Aparat kepolisian mengamankan sembilan orang yang diduga menyimpan berbagai bom rakitan di Wamena, Papua. Kesembilan orang ini sementara akan dikenai Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang bahan peledak.
"Kita juga menetapkan ada sembilan yang masih diperiksa sebagai tersangka. Adanya kepemilikan dari sejumlah benda-benda yang diduga sebagai bahan-bahan pembuatan bom rakitan," terang Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Divisi Humas Polri, Jakarta, Senin (1/10).
Insial sembilan tersangka itu adalah PE, ED, JW, IK, YH, JM, AE, WK dan MK. Rencanya bom rakitan yang ditemukan kemarin di Sekretariat Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Operasi Papua Merdeka (OPM) akan ditempatkan di tiga tempat, termasuk pos TNI dan Polri di Wamena.
"Hasil dari penelusuran awal memang ada niatan ada rencana penempatan handak itu di sejumlah tempat termasuk kantor kepolisian, makodim jaya, kantor bataliyon, ada jembatan baliyon. Tapi masih kita dalami lagi jembatan Batalyon, kantor kelurahan Wamena kota," lanjut Boy.
Berikut adalah barang-barang yang berhasil disita polisi :
1. Satu bom pipa siap ledak beserta detonatornya, ukuran panjang 16 sentimeter.
2. Satu detonator terbuat dari aluminium, dan satu bom botol kaca ukuran botol Kratingdeng yang siap ledak.
3. Satu buah pipa berukuran 1 meter
4. Satu buah jeriken berisi 3 liter bensin
5. Satu wadah bahan peledak kosong dari aluminium ukuran pasta gigi.
Dalam penggeledahan itu, polisi juga menemukan benda tajam dan barang-barang yang diduga terkait kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan KNPB, di antaranya 3 ikat panah, 3 busur, 1 pucuk senapan angin, 8 bilah parang, 2 bilah kapak, 1 baret petapa warna biru, 1 baju lengan panjang warna hitam, 1 keping CD Papua Merdeka, 1 bendera bintang kejora, 1 bendera berwarna merah bertuliskan "Lawan KNPB", 1 bendera warna hijau, merah, dan hitam bertuliskan "Human Rights", satu stempel KNPB, dan 10 kartu tanda pengenal KNPB.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya13 Wilayah di Papua Rawan Jelang Pemilu 2024 & 5 di Antaranya Daerah Zona 'Merah'
Polda Papua juga akan menambah personel Brimob di sejumlah daerah guna memperkuat pengamanan, khususnya pada lima daerah yang menjadi fokus utama.
Baca SelengkapnyaPendapat Pakar Terkait TNI Ubah Istilah KKB di Papua menjadi OPM
Jenderal Agus mengungkap penggantian nomenklatur itu mengikuti penyebutan dari OPM sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaHanya Ada 7 di Pulau Jawa, Ini Fakta Kambing Unik Bertanduk 5 di Bogor
Kambing bertanduk lima ini hanya akan dilepas pemiliknya saat ada yang berani membayar Rp15 juta
Baca SelengkapnyaDengan Kekuatan Senjata, Mayjen Izak Pangemanan Akui Sangat Mudah Menghancurkan OPM Papua
Pernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaMengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenghormatan Terakhir Rakyat Papua untuk Lukas Enembe, Arak Peti Jenazah Sejauh 2,5 KM ke Persemayaman
Ribuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca SelengkapnyaMenembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai
Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca Selengkapnya