7.782 Nelayan Karawang Jadi Pengangguran Akibat Tumpahan Minyak Pertamina
Merdeka.com - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang mendata nelayan di seluruh desa yang terdampak tumpahan minyak Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Nelayan yang sudah terdata ada di 11 muara sungai dan 12 desa sepanjang pesisir utara Karawang.
"Tim yang dibentuk Pemkab dan Pertamina sudah bekerja dalam pendataan nelayan yang merugi akibat tidak melaut selama adanya peristiwa tumpahan minyak," kata Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang Hendro Subroto, Kamis (22/8).
Dari data yang terkumpul, ada sekitar 7.782 nelayan terdampak tidak melaut selama terjadinya peristiwa tumpahan minyak. Sebanyak 1.689 perahu berbagai ukuran terbengkalai di 11 muara sungai.
"Hasil pendataan tim khusus ada 7.782 nelayan baik juragan kapal berikut anak buah kapal yang mengangagur akibat adanya tumpahan minyak," beber Hendro.
Dikatakannya, hasil pendataan itu selanjutnya disampaikan ke Pertamina D Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) sebagai bahan pertimbangan dan kajian dalam penyaluran kompensasi.
Setelah diusulkan ke Pertamina, nelayan dan petambak ikan yang terkena dampak itu tidak langsung mendapatkan kompensasi atau ganti rugi. Mereka harus diverifikasi terlebih dahulu.
"Pihak Pertamina punya tim verifikasi terkait penyaluran kompensasi atau ganti rugi itu," kata dia.
Hendro menegaskan tidak mengetahui nilai kompensasi yang akan diberikan pihak Pertamina. "Nilai kompensasi itu kewenangan Pertamina, "tandasnya.
Salah satu nelayan, Jaenudin mengatakan selama terjadinya tumpahan minyak dia dan teman-teman seprofesi tidak bisa melaut.
"Dampak adanya tumpahan minyak, nelayan dirugikan karena tidak ada ikan yang berhasil ditangkap. Alhasil tidak ada penghasilan," kata Jaenudin kepada wartawan.
Dia berharap nilai kompensasi yang diberikan dari Pertamina tidak lebih kecil dari hasil pendapatan harian. "Berharap lebih dari Rp150 ribu perhari," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaJelang Tahun Baru, Dirjen Migas & Pertamina Patra Niaga Pantau Keandalan Energi di NTT
Peninjauan langsung ini dilakukan untuk memastikan pasokan energi tercukupi dan seluruh persiapannya dilaksanakan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM dan Pertamina Patra Niaga Tinjau Langsung Kesiapan Layanan Energi saat Nataru
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
Baca SelengkapnyaPasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Aktifkan Satgas, Jamin Distribusi Energi Lancar Saat Libur Nataru
Peran Tim Satgas Nataru menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat selama libur Nataru
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnya