7.000 Santri bersarung gelar upacara HUT RI ke-71 di Kediri
Merdeka.com - Sedikitnya 7.000 santri Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso Mojo, Kabupaten Kediri, melaksanakan upacara bendera memperingati HUT kemerdekaan RI ke-71, Rabu (17/8). Menariknya, dalam upacara ini seluruh santri mengenakan sarung, baju putih, berpeci putih, dan bersandal ciri santri pondok pesantren.
Meski bersarung, prosesi upacara ribuan santri di pesantren didirikan di awal abad ke-19 ini tetap berjalan khidmat.
"Ini dikhususkan santriwan yang mengikuti upacara HUT kemerdekaan. Semua bersarung mengenakan kemeja putih, berpeci dan memakai sandal," kata Gus Fikri, juru bicara Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso Mojo, Kediri, pada merdeka.com.
Pembina upacara, Gus Mohammad Iffatul Ilatho'if, dalam pidatonya menekankan arti penting perwujudan bela negara, di samping menumbuhkan cinta terhadap NKRI.
"Sesuai tema HUT Kemerdekaan RI ke-71 yakni gerakan nasional Indonesia Kerja Nyata, kami sebagai santri pesantren otomatis kewajiban kita adalah belajar dan mengajar, dan membentuk pribadi-pribadi yang berakhlakul karimah. Generasi-generasi yang memiliki akhlak yang tidak radikal, cinta Indonesia, dan memiliki darah NKRI harga mati dan anti radikalisme," kata Gus Tho'if, panggilan akrabnya.
Meski tidak ada sanksi bagi santri tidak mengikuti upacara HUT kemerdekaan, tetapi kesadaran mereka cukup diacungi jempol. Sebab tak ada satupun santriwan yang tersisa di kamar-kamar tempat mereka tinggal. Semua tumpah ruah di halaman pondok dengan khidmat hingga upacara selesai dan santri kembali ke kamarnya masing-masing.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaSidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah di Balik Sahur Keliling Sinta Nuriyah, 24 Tahun Keliling Indonesia Promosikan Toleransi Beragama
Menariknya sahur keliling yang digagas istri Presiden Keempat RI itu melibatkan umat lintas agama
Baca SelengkapnyaHendropriyono Minta Masyarakat Tolak Rasisme
Hendropriyono mengingatkan, rasialisme bisa muncul dengan sendirinya di masyarakat.
Baca SelengkapnyaGencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaTradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi
Menurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKeji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaSilahturahmi dengan Pendeta Niko Njotorahardjo, Ganjar Dititipkan Pesan Khusus
Pendeta Niko Njotorahardjo yakni pentingnya seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan dan kekompakan di tengah perbedaan yang muncul.
Baca Selengkapnya