70 Persen primata di Indonesia terancam punah
Merdeka.com - Dari 440 jenis primata di dunia, lebih dari 40 jenis di antaranya ada di Indonesia. Sayangnya, 70 persen dari angka tersebut terancam punah.
"Tujuh puluh persen jenis primata Indonesia terancam punah karena hilangnya habitat alami mereka yaitu hutan dan perdagangan ilegal," ujar Field Manager Macaca Nigra Project Stephen Lentey, di sela-sela peringatan Hari Primata Indonesia, di Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (30/1).
Dikatakannya, primata yang terancam punah itu tidak dapat memperjuangkan kelestarian mereka sendiri maupun habitatnya, sehingga diperlukan partisipasi aktif masyarakat demi kelangsungan hidup primata langka tersebut.
Fakta itu mendorong Protection of Forest and Fauna (PROFAUNA) Indonesia sejak tahun 2014 menggagas adanya Hari Primata Indonesia. Peringatan Hari Primata ini diharapkan kelak dapat menjadi sebuah pergerakan besar yang diperingati secara sukarela oleh masyarakat Indonesia.
"Ini akan membuat kita selalu diingatkan kembali akan kewajiban manusia untuk menjaga kelestarian alam, termasuk satwa liar, demi kehidupan kita sendiri," lanjut Stephen.
Sementara itu, peringatan Hari Primata Indonesia juga digunakan sebagai ajang pengenalan primata terhadap murid-murid Sekolah Dasar (SD) GMIM 6 Danowudu, Bitung, untuk lebih mengenal Monyet Hitam Sulawesi yang dalam bahasa lokal disebut Yaki. Monyet endemik dan terancam punah tersebut hidup di sekitar tempat tinggal mereka terutama di hutan-hutan yang tersisa di Tangkoko, Bitung.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pendidikan Konservasi Tangkoko yang bekerjasama dengan Macaca Nigra Project dalam rangka memperingati Hari Primata Indonesia yang diperingati setiap tanggal 30 Januari.
"Kami mendatangi anak sekolah agar mereka sejak dini kenal satwa khas yang terancam punah ini dan hidup di sekitar mereka," ujar staff Pendidikan Konservasi Tangkoko, Deity Mekel.
Selain di Bitung, kegiatan bertajuk 'Saya adalah Primata' juga dilaksanakan di beberapa SD dan Madrasah di Airmadidi, Minahasa Utara yang bermitra dengan Nature and Education.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berukuran Seperti Tikus, Hewan Ini Sempat Dianggap Jenis Primata Tapi Ternyata Bukan
Selama 50 tahun, hewan ini dianggap jenis primata.
Baca Selengkapnya8 Jenis Primata Paling Berbahaya di Dunia, Jangan Dekat-Dekat
Jenis primata paling berbahaya di dunia yang harus dihindari.
Baca SelengkapnyaPria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram
Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaTak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaLayaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaTujuh Negara dengan Pesta Kembang Api Paling Meriah di Malam Tahun Baru, Ada Indonesia?
Kembang api dianggap sebagai simbol harapan menjadi lebih baik pada tahun berikutnya.
Baca Selengkapnya