7 Jam diperiksa, pendiri Demokrat dicecar gratifikasi Sutan
Merdeka.com - Salah satu pendiri Partai Demokrat Ventje Rumangkang mengakui dicecar ihwal urusan penerimaan gratifikasi dari pihak lain disangkakan kepada mantan Ketua Komisi VII, Sutan Bhatoegana. Sebab, dia mengatakan selama diperiksa kurang lebih tujuh jam, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi sama sekali tidak menyinggung soal pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan 2013 antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam serta Dewan Perwakilan Rakyat.
"Yang dipersoalkan itu pinjaman uang, tapi kalau kasus migas saya enggak ditanyain. Mungkin lagi dikejar penerimaan uang dan sebagainya. Kira-kira begitulah," kata Vence kepada awak media selepas pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (28/11).
Ventje mengakui memang dia yang mengenalkan Sutan dengan rekannya sesama pengusaha, Bahtiar Salim. Hal itu dilakukan karena Sutan ingin meminjam duit buat membeli rumah sebesar Rp 7,5 miliar.
"Mula-mula dia mau pinjam sama saya, saya bilang enggak bisa. Tolong carikan teman yang bisa bantu, saya cari teman. Kebetulan Sutan suka di televisi, orang itu juga tahu di televisi. Jadi atas dasar jaminan saya itu diberikan," imbuh Ventje.
Meski demikian, Ventje mengelak ada timbal balik diberikan Sutan setelah dipinjamkan uang, seperti melakukan lobi atau mengatur proyek. Dia mengaku tidak hadir saat kesepakatan utang dibuat.
"Enggak ada. Hanya karena yang punya uang percaya saya dia berikan. Enggak ada kepentingan bisnis di situ, dia pengusaha mall, enggak ada kaitannya," ujar Ventje.
Ventje mengatakan di depan penyidik dia mengakui hal sama. Tetapi, dia menyatakan penyidik juga tidak yakin dengan kesaksiannya bila pinjaman buat Sutan itu tidak dimaksudkan buat mengusahakan sesuatu.
"Soalnya dia sahabat saya, jadi atas dasar persahabatan. Memang KPK juga tanya, 'masa ini uang Rp 7,5 miliar tidak ada jaminan.' Karena nama saya yang menjamin," sambung Ventje.
Meski demikian, Ventje hanya berharap Sutan melunasi utangnya. Sebab, dia mengaku kerap ditagih oleh Bahtiar.
"Mestinya kalau sudah ada uang, tapi sampai sekarang enggak dikembalikan. Harusnya dikembalikan, secara etika dan moral harus dikembalikan," ucap Ventje.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditjen Pajak Kirim Surat Cinta Via Email ke 25 Juta Wajib Pajak, Begini Isinya
Masyarakat diminta cermat bila menerima surat cinta terkait pembayaran pajak. Pasalnya, Ditjen Pajak tak ingin wajib pajak tertipu oleh modus penipuan.
Baca SelengkapnyaHanya Butuh 2-3 Jam per Hari, Pemuda Sidoarjo Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan dari Bisnis Sampingan
Ia memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.
Baca SelengkapnyaBantah Tangkap Jubir AMIN, Kejari Jaktim Terima Pelimpahan Tahap 2 dari Kejati
Kejaksaan Negeri Jakarta Timur pun menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ciri Pemilu yang Demokratis adalah Bebas, Adil, dan Rahasia, Berikut Penjelasannya
Pemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca SelengkapnyaJubir Anies-Cak Imin Indra Charismiadji Ditangkap Kejaksaan, Timnas AMIN Beri Pendampingan Hukum
Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) memberikan pendampingan hukum bagi juru bicaranya Indra Charismiadji, yang ditangkap Kejaksaan
Baca SelengkapnyaJenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya
Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaASN Terjaring OTT Terkait Dugaan 'Serangan Fajar' Pemilu, Ditemukan Amplop Berisi Uang
Pegawai yang bertugas di Kantor Kecamatan Karangtengah itu ditangkap di rumahnya.
Baca Selengkapnya