Merdeka.com - Satu lagi sindikat pengedar narkoba di Medan terbongkar. Enam anggota sindikat ini berhasil ditangkap, seorang di antaranya perempuan.

Tersangka yang ditangkap masing-masing AS (34), warga Jalan M Basri, Sunggal, SS (29), warga Jalan Djamin Ginting, Desa Baru, Pancur Batu, NKJ (33), seorang perempuan, warga Dusun IV A Palem V, Sunggal, HR (29), warga Jalan Karya, Medan Barat, ST (37) penduduk Jalan Serba Jadi, Medan, dan I alias M (43) penduduk Jalan Sei Mencirim, Sunggal.

Dari tangan para tersangka diamankan barang bukti 976 gram sabu-sabu, 170 butir pil ekstasi dan uang tunai Rp 55 juta, sepucuk senjata air soft gun, timbangan elektrik, dan sejumlah plastik.

"Pengungkapan ini merupakan hasil penyelidikan sejak sebulan terakhir. Tersangka merupakan taget operasi (TO) kita," kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polresta Medan Kompol Dony Alexander, Senin (24/11).

Dia memaparkan, keberhasilan mereka mengungkap jaringan ini tidak terlepas dari informasi yang diberikan masyarakat. Dari informasi itu, petugas meringkus AS di Jalan HM Basri, Sunggal.

Dari tangan AS, petugas menyita barang bukti 2 bungkus plastik berisi sabu dengan total berat 700 gram dan uang Rp 55 juta, beberapa timbangan elektrik serta satu unit senjata pistol air softgun.

Petugas kemudian mengembangkan penangkapan AS dan meringkus SS di Jalan Sei Batu Gingging bersama NKJ, seorang perempuan. Dari tangan keduanya disita 23,14 gram sabu dan 170 butir pil ekstasi.

"Kami terus melakukan penyelidikan sehingga tersangka HR ditangkap di Jalan Serbajadi," sebut Dony.

Bukan hanya itu, petugas juga menciduk ST di Jalan Veteran Pasar X Desa Manunggal, Labuhan Deli. Dari tangannya disita barang bukti 50,59 gram sabu-sabu.

"Berdasarkan hasil penyelidikan, ternyata masih ada tersangka lain yang terkait jaringan ini, yakni I alias M. Dia pun kita tangkap," kata Dony.

Dari tangan I, petugas menyita 202,63 gram sabu, 1 unit sepeda motor Honda Beat BK 2402 AEN dan 1 unit telepon genggam.

Menurut Dony sindikat ini merupakan salah satu yang terbesar di Medan. Mereka diketahui kerap mendapat pasokan sabu-sabu dari Aceh. "Saat ini kita masih menargetkan penangkapan bandar besar lain," terangnya.

Para tersangka diancam dengan Pasal 114 ayat (2) subs 112 ayat (2) subs 132 Undang-undang No 35 Tahun 2005 tentang Narkotika. Mereka terancam hukuman penjara seumur hidup atau pidana paling sedikit enam tahun atau denda minimal Rp 1 miliar.