Merdeka.com - Tim SAR menemukan satu jasad korban tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bernama Gugun (14) dalam keadaan meninggal dunia. Jasad Gugun ditemukan tidak jauh dari rumah korban yang juga tertimbun tanah.

Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiq di Sukabumi, Selasa, menyebutkan bencana tanah longsor terjadi di Desa Cibadak, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (26/6).

Okih menyebutkan saat ditemukan, jasad korban korban tertutup puing-puing rumah, tanah dan batang pohon yang terkena longsor tersebut.

"Jasad korban sudah dievakuasi, yang pertama kali menemukan jasad Gugun adalah warga yang mencium bau tidak sedap yang diduga keluar dari jasad korban yang sudah mulai membusuk tersebut," kata Okih Fajri Assidiq seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/7).

Menurut Okih, hingga saat ini, tinggal dua korban lagi yang belum ditemukan yakni Rudi (37) dan Iwan (32). Diduga dua jasad korban tanah longsor tersebut tidak jauh dari lokasi penemuan jasad Gugun.

Walaupun pencarian jasad korban sudah ditutup sejak Minggu (29/6), dengan adanya penemuan jasad korban itu, maka pihaknya akan kembali melakukan pencarian, namun personel yang diturunkan tidak sebanyak sebelumnya.

Pencarian dua jasad korban tanah longsor itu dilakukan dengan cara pasif atau menunggu laporan dari warga dan diperkirakan kedua korban sudah meninggal dunia dan diharapkan jasadnya tidak terbawa sampai ke sungai yang ada di dekat pemukiman warga sehingga dapat dengan cepat ditemukan.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi perihal pencarian jasad korban tanah longsor di Kecamatan Pabuaran ini," katanya.

Ia menyebutkan personel SAR akan dibagi dua karena saat bersamaan pihaknya juga masih mencari jasad seorang wisatawan asal Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi atas nama Habudin yang hilang tenggelam di Pantai Citepus, pada Kamis (26/6).

Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan akibat bencana tanah longsor tersebut sebanyak sembilan rumah rusak berat, 16 rumah rusak ringan dan 98 rumah terancam rusak.

"Warga yang rumahnya rusak untuk sementara kami ungsikan ke tempat yang lebih aman dan bantuan pun sudah disalurkan. Kami juga mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dengan bencana alam susulan karena kondisi cuaca saat ini masih dapat menyebabkan bencana," kata Usman.