Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

50 Tahun masjid & gereja di Solo hidup mesra satu atap

50 Tahun masjid & gereja di Solo hidup mesra satu atap Gereja dan Masjid di Solo. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Maraknya aksi kekerasan dan teror di Solo seolah-olah menenggelamkan berdirinya dua bangunan keagamaan yang berada di kota ini. Dua bangunan itu mencerminkan dan membuktikan bahwa ada toleransi yang besar serta sangat kuat di Solo.

Berdirinya dua bangunan keagamaan yaitu, Masjid Al Hikmah dan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dalam nomor alamat yang sama membuktikan masih ada sejarah dan guratan jelas di Kota Solo tentang toleransi dan kerukunan beragama. Itulah yang terlihat dari bangunan yang terletak di Jalan Gatot Soebroto No 222 Solo, Jateng.

Dua bangunan ibadah terlihat menonjolkan lambang masing-masing jenis dan aliran agama. Kubah hijau dan bulan sabit bintang, juga salib besar yang berdiri di atap gereja. Namun, tak ada keangkuhan dan kesombongan antar golongan di sana. Kedekatan terpancar dari bagian bangunan tembok masjid dan gereja yang saling berhimpitan.

Tempat imam masjid untuk salat berjamaah pun secara langsung berbatasan dengan ruang pertemuan gereja yang biasa digunakan untuk aktivitas kegiatan misa jamaahnya. Bahkan, di bagian atas ruang imam tersebut dibiarkan terbuka sehingga tembok salah satu ruangan gereja terlihat menonjol.

Dari pengakuan Pendeta Widi Atmo Herdjanto, gereja itu dibangun lebih dulu pada tahun 1939. Saat itu, gereja didirikan di atas tanah milik seorang ulama sekitar bernama H.Zaini yang telah dibeli oleh sejumlah umat Kristen asal Danukusuman, Solo, Jateng.

Saat bangunan gereja tersebut dibangun, para pendiri juga sudah mengetahui ihwal rencana pembangunan musala, yang direalisasikan tahun 1947, tepat di sisi utara gereja. Sejak saat itu kerukunan kedua umat beragama ini terjalin, layaknya kedua bangunan tempat ibadah yang mempunyai satu alamat bersama.

"Berhimpitan dan bersebelahan tanpa ada jarak sedikitpun baik secara lahiriah bangunan maupun sikap dan perasaan masing-masing umatnya. Bahkan untuk mengabadikan bentuk toleransi itu, masing-masing perwakilan umat Islam maupun Kristen membangun sebuah prasasti Tugu Lilin bercat putih sebagai simbol kebersamaan dan toleransi," ungkapnya.

Prasasti lilin yang memiliki tinggi 100 centimeter itu sampai saat ini masih kokoh tegak berdiri di sekitar tempat wudlu perempuan yang terletak di sebelah selatan masjid. Tugu bercat putih tersebut menjadi sumpah janji di antara kedua pemeluk keyakinan yang berbeda itu. Untuk hidup rukun dan damai menghindari terjadinya permusuhan dan peliharalah kedamaian selamanya.

Sikap toleransi yang terjalin bahkan menyebar ke seluruh pelosok dunia sehingga banyak orang asing yang berkunjung. Selain ingin melihat dari dekat, mereka juga ingin mengetahui kunci kerukunan yang terjadi antara umat beragama tersebut. Bahkan, dua bulan yang lalu sebelum terjadinya aksi teror beberapa kali di Solo, mendapatkan kunjungan special dari kalangan tokoh agama Eropa.

"Biasanya mereka yang studi banding ke sini menanyakan mengenai berdirinya gereja dan masjid. Saya selalu bilang, gereja lebih dulu berdiri. Kenapa masjid bisa berdiri karena ada kesepakatan dari para pendahulu kita. Silakan membangun masjid bersinggungan, bersampingan dan bergandengan dengan gereja. Dan momentum ini disertai dengan pendirian tugu yang artinya tidak akan ada perbedaan dan permusuhan sampai nanti," jelasnya.

Nasir, salah satu pengurus Masjid Al Hikmah Joyodiningratan menegaskan baik dari pihak gereja maupun masjid sangat menjaga betul arti pentingnya kedamaian, persaudaraan dan persatuan. Sikap toleransi ini secara turun-temurun dari generasi ke generasi dijaga betul selama perjalanan 50 tahun sampai saat ini.

"Kita menjaga betul apa yang namanya prinsip dan sikap toleransi. Seperti dalam ajaran agama Islam, 'Lakum Diinukum Waliyadin" yakni agama kita adalah agama masing-masing, namun dengan saling menghormati ritual ibadah kita adalah urusan pribadi masing-masing," pungkasnya.

Sikap itu membuktikan, upaya teror yang mencoba untuk memecah belah, kalah dengan kokoh berdirinya kedua bangunan yang bersandingan bahkan satu alamat tanpa terjadinya perpecahan. Begitu indahnya, kedua bangunan yang berbeda aliran dan agama ini secara otomatis mencerminkan penolakan terhadap adanya upaya perpecahan yang dipicu dengan cara teror dan memecah belah dengan menghembuskan permasalahan isu Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA).

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo

Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo

Masjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Terima Kasih Muslimat NU Selalu Menjaga NKRI

Jokowi: Terima Kasih Muslimat NU Selalu Menjaga NKRI

"Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Melihat Uniknya Masjid Al Ittihad di Tangerang, Kubahnya Berbentuk Pagoda

Melihat Uniknya Masjid Al Ittihad di Tangerang, Kubahnya Berbentuk Pagoda

Masjid ini membawa misi toleransi di Kota Tangerang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta Unik Masjid Fatimah di Kota Solo, Dikenal Sebagai Masjid Pengantin hingga Punya Al-Qur'an Raksasa

Fakta Unik Masjid Fatimah di Kota Solo, Dikenal Sebagai Masjid Pengantin hingga Punya Al-Qur'an Raksasa

Masjid ini bernuansa modern dengan perpaduan arsitektur Timur Tengah dengan tetap menonjolkan arsitektur budaya Jawa.

Baca Selengkapnya
Penantian 25 Tahun, Akhirnya PKB Punya Kursi di DPRD Yogyakarta

Penantian 25 Tahun, Akhirnya PKB Punya Kursi di DPRD Yogyakarta

Solihul menilai lonjakan suara ini membawa pesan jika PKB Kota Yogyakarta adalah partai yang terbuka.

Baca Selengkapnya
Didirikan Para Buruh Pelabuhan Asal Maluku, Ini Fakta Menarik Masjid Tertua di Kota Jayapura

Didirikan Para Buruh Pelabuhan Asal Maluku, Ini Fakta Menarik Masjid Tertua di Kota Jayapura

Masjid itu menjadi saksi bisu pembebasan Irian Barat pada tahun 1960.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Indonesia Diminta Tak Asal Pakai Visa untuk Berhaji, Ini Risikonya Jika Tetap Nekat

Masyarakat Indonesia Diminta Tak Asal Pakai Visa untuk Berhaji, Ini Risikonya Jika Tetap Nekat

Petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.

Baca Selengkapnya
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa

7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa

Makam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.

Baca Selengkapnya